Cerita Ahok tak betah di DPR dan mimpi menjadi kepala daerah


Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Tantowi Yahya mengaku memiliki kedekatan khusus dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Kala itu tahun 2009-2014, sebelum pindah Dapil DKI Jakarta III, Tantowi mewakili Dapil Sumatera Selatan yang berdekatan dengan Dapil Ahok yaitu Bangka Belitung. Hal tersebut yang membuat kedekatan kedua kader Partai Golkar tersebut muncul.

"Ya dia teman yang paling sering didatangi lah waktu di DPR itu saya ya. Jadi sering main ke ruangan," kata Tantowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/6).

Anggota komisi I DPR ini mengungkapkan bahwa dari dulu Ahok selalu ngotot mempertahankan sikap. Salah satunya ialah dia tak ingin lagi menjadi anggota dewan.

"Sedari awal Ahok sudah tidak betah di DPR, jadi dia bilang, 'saya mau kerja yang nyata yang berdampak pada rakyat, gue pengen jadi kepala daerah aja,'" kenang Tantowi menceritakan sikap Ahok.

Tantowi berujar, memang sejak saat itu Ahok memendam keresahan atas mimpinya menjadi kepala daerah. Namun tiga tahun setelahnya impian itu perlahan diraihnya, Ahok menjadi wakil gubernur yang mendampingi Presiden Jokowi (saat itu masih gubernur DKI Jakarta).

Sebelum maju, Ahok sempat membuka komunikasi dengan Tantowi. Saat itu Ahok bertanya, "Bro, lu jadi maju?"

Tantowi hanya membalasnya dengan nada datar bahwa dia menunggu restu atau diusung oleh Partai Golkar. Namun Ahok sudah bersikap maju dari jalur independen, meskipun pada akhirnya dia diusung Partai Gerindra dan PDIP.

"Jadi memang ada konsistensi dari omongan dia yang sudah enggak betah di DPR, dengan dia mengatakan akan maju lewat jalur independen," ungkapnya.

Saat ini, Tantowi pun tak segan menilai bahwa Ahok memiliki program dan kinerja yang dibilang cukup sukses dalam pembangunan DKI Jakarta. Hal yang paling penting menurutnya, Ahok berani menanamkan sikap disiplin dalam birokrasi.

"Paling tidak yang terlihat di publik itu adalah dia menghilangkan proses yang birokratif di lingkungan Pemprov. Itu belum ada gubernur yang bisa melakukan itu. Kemudian pasti ada peningkatan kedisiplinan dari pegawai Pemprov entah itu disiplin atau takut. Tapi yang takut juga banyak. Yang jelas outputnya ke publik terasa," bebernya.

Namun Tantowi mengungkapkan bahwa, meski ada kedekatan emosional, partainya tak bisa sembarangan memberikan sikap resmi mendukung Ahok untuk Pilgub DKI 2017 mendatang. Menurutnya Partai Golkar harus merumuskan terlebih dahulu melalui rapat pleno internal.

"Kalau tidak salah dalam waktu dekat akan dilakukan pleno untuk calon-calon Pilkada. Tapi dari beberapa ucapan petinggi partai, termasuk ketum sendiri sudah bisa ditarik kesimpulan, kecenderungan Partai Golkar ke siapa," pungkasnya.

Sumber : http://www.merdeka.com

  AV> 


Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Cerita Ahok tak betah di DPR dan mimpi menjadi kepala daerah"

Post a Comment

Sumber Lain