Andreas : Bisnis narkoba di Indonesia diyakini melibatkan orang besar


Jakarta - Koordinator Nasional Persaudaraan Korban Napza Indonesia, Andreas Pundung, yakin peredaran narkotika di Indonesia melibatkan 'orang besar'. Apalagi transaksi narkoba dalam jumlah besar kerap terjadi khususnya di Ibu Kota Jakarta.

"Sangat mungkin melibatkan 'orang besar'. Mana mungkin masuk (narkoba) dalam jumlah barang besar tanpa ada 'orang besar'," kata Andreas dalam diskusi bertajuk Hitam Putih Pemberantasan Narkoba di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (6/8).

Andreas sependapat dengan testimoni Fredi Budiman yang dibeberkan Haris Azhar. Menurutnya, ini bisa jadi pintu masuk pemerintah membongkar praktik peredaran narkoba yang melibatkan 'orang kuat'.

"Saya yakin ada keterlibatan orang besar. Beruntung sekali ada isu Haris dengan Fredi Budiman, broadcast Haris dengan isu ini menjadi pemberitahuan ke ring 1 dan menjadi pengetahuan umum bahwa ada aparat yang terlibat," jelasnya.

Dia tidak heran jika Indonesia menjadi pasar strategis peredaran narkotika jaringan Internasional. Sebab, kemudahan perputaran barang haram di Indonesia karena beking orang besar dan berkuasa.

"Permasalahan narkotika di Indonesia sudah begitu kusut. Pemerintah secara intensif melakukan pemberantasan pasar gelap, namun kita berada dalam posisi untuk membela mereka yang menjadi korban peredaran pasar gelap ini. Ini sudah memprihatinkan," tutupnya.

 Sumber : http://www.merdeka.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to " Andreas : Bisnis narkoba di Indonesia diyakini melibatkan orang besar"

Post a Comment

Sumber Lain