Putri Obama Memutuskan Untuk Menunda Kuliahnya Setahun di Harvard



Washington DC - Malia Obama (17), putri sulung Presiden Amerika Serikat Barack Obama memutuskan tak langsung kuliah di Harvard setelah lulus sekolah. Dia memilih melakukan jeda setahun atau dikenal dengan istilah 'gap year'. Kisah ini menjadi buah bibir dan menjadi bahan diskusi cukup luas di AS. Kenapa?

Keputusan Malia untuk tidak langsung menimba ilmu di kampus ternama tersebut diumumkan oleh Gedung Putih akhir pekan lalu. Gedung Putih memastikan Malia akan berkuliah di Harvard meski ada kampus-kampus ternama lain yang sempat mengemuka. Namun dia tak akan langsung kuliah tahun ini, melainkan pada tahun 2017. Malia akan mengambil 'gap year' selama setahun ini.

Langkah Malia sontak menjadi perbincangan hangat di AS. Ada yang memberikan analisa, sebagian lagi berkomentar nyinyir dan bernada curiga. Ada juga yang memberikan penjelasan ilmiah soal pentingnya gap year bagi dunia pendidikan di negeri paman Sam.


Malia Obama (kanan) bersama adik dan ayahnya (kiri)/Getty Images


Dikutip dari CNN, gap year adalah sebuah pilihan untuk menunda bagi seorang lulusan SMA sebelum melanjutkan kuliah. Mereka bisa melakukan berbagai aktivitas seperti belajar singkat di luar negeri, bekerja, magang, atau terjun ke organisasi nirlaba dan komunitas sosial. Gap year sudah jadi hal lumrah di Eropa dan Australia, kini sedang ramai di Amerika Serikat. Ada yang merogoh kocek sendiri, ada juga yang mendapat bayaran selama setahun tersebut.

Harvard sangat mendukung program gap year ini. Di situsnya, mereka bahkan membuat rekomendasi khusus seperti berikut: "Kampus Harvard mendorong para mahasiswa yang sudah diterima untuk menunda pendaftaran setahun dan melakukan perjalanan, mengerjakan proyek atau aktivitas, bekerja, atau menghabiskan waktu dengan cara yang bermanfaat,"

Jeffry Selingo, penulis buku There is Life After College mengatakan, Harvard menilai ada peningkatan nilai sebanyak 33 persen bagi mereka yang melakukan 'gap year' sebelum masuk kuliah. Tak heran, opsi tersebut ditawarkan juga oleh universitas lainnya.

"Calon mahasiswa yang menunda kuliah untuk melakukan pekerjaan sementara, membuat mereka 'menemukan dirinya sendiri', tidak seperti yang langsung masuk ke kampus," kata Selingo.

Forbes mencatat sebuah studi yang dilakukan oleh University of Sydney, program gap year membantu calon mahasiswa untuk menambah kemampuan kerja, nilai akademik. Bahkan ada sebuah studi yang melaporkan, mahasiswa yang sempat melakukan gap year, maka setelah lulus akan lebih bahagia dengan kariernya.

Banyak juga yang meyakini, gap year akan membuat sang calon mahasiswa lebih dewasa dan mandiri. Namun yang perlu diperhatikan, gap year bukanlah 'menganggur', melainkan tetap belajar, namun dengan cara berbeda, sebelum terjun ke dunia kuliah yang sebenarnya.

Meski banyak yang mendukung langkah Malia, tak sedikit yang memberikan komentar miring. Di twitter, berseliweran suara sumbang soal program gap year, dan masuknya Malia ke Harvard. Ada yang berspekulasi, Malia bisa masuk kampus tersebut karena peran sang ayah.

Apa pun itu, bagaimana pendapat Anda? Perlukah siswa di Indonesia melakukan gap year?
(mad/mad)

Sumber: http://news.detik.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Putri Obama Memutuskan Untuk Menunda Kuliahnya Setahun di Harvard "

Post a Comment

Sumber Lain