Misteri kematian PRT di Bellezza hingga dikira korban mutilasi

Jakarta - Potongan tubuh manusia berjenis kelamin perempuan ditemukan dalam unit apartemen 23A LV 6 Apartemen Belezza, Permata Hijau, Kebayoran Lama Jakarta Selatan, sekitar pukul 17.00 WIB, Rabu (29/6). Potongan tubuh itu ditemukan oleh Isroji, pembantu pemilik apartemen yang hendak membersihkan apartemen yang tercatat milik Yulius Sukur itu.

"Sekira Jam 17.00 Wib telah dilaporkan penemuan mayat potongan tubuh manusia diduga tubuh seorang perempuan tanpa identitas yang dibungkus plastik hitam dan gorden warna krem di depan wastafel di dalam kamar mandi lantai 23A LV 6 Apartemen Belezza Permata Hijau," jelas Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Eko Hadi.

Eko menjelaskan, Isroji mengaku diperintah oleh Yuli, salah satu karyawan pemilik apartemen untuk membersihkan ruangan. Isroji tiba di apartemen sekitar pukul 15.00 WIB dan membuka pintu.

"Saat pintu dibuka langsung tercium bau busuk, dan langsung mencari bau busuk tersebut, ternyata bau busuk tersebut berasal dari kamar mandi dan di dalamnya ditemukan mayat," ujarnya.

Dari keterangan saksi bernama Jimy, dia mengaku datang ke apartemen itu pada Senin 27 Juni lalu. Saat itu sudah tercium bau busuk namun Jimy tidak masuk ke ruangan dan keluar lagi.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Kombes Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan, diduga korban tewas karena dibunuh. Menurut dia, pembunuhan ini bukan mutilasi.

"Jadi korban penemuan mayat ini diduga korban pembunuhan, bukan mutilasi karena badan sudah hancur jadinya sudah agak terlihat tulangnya," kata Kombes Tubagus kepada wartawan.

Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi jasad korban yang hancur tersebut, diduga korban tewas sekitar 2-3 minggu yang lalu dan merupakan perempuan berinisial JN yang diketahui bekerja sebagai asisten rumah tangga alias pembantu.

"Jasad perempuan itu berinisial JN (24), asal Tulang Bawang, Lampung. Ia bekerja sebagai PRT di salah satu unit apartemen di lantai 30," lanjut Eko.

Eko menjelaskan, sebelum temuan itu salah satu keluarga yang tinggal di lantai 30 mengaku telah kehilangan PRT. Laporan itu dibuatnya di Polsek Kebayoran 5 Juni lalu.

Pihak kepolisian belum bisa meminta keterangan dari majikan JN karena sedang berada di luar kota.

Saat ini, polisi masih memeriksa CCTV di area apartemen tersebut. Diduga pelaku adalah orang yang kenal dekat dengan korban mengingat akses di apartemen itu sangat eksklusif.

Hanya saja, kata dia, hasil autopsi di RS Fatmawati, JN tewas karena kehabisan oksigen saat lehernya dililit.

"Tidak ditemukan adanya tanda kekerasan seksual, tidak ada janin juga dan JN bukan korban mutilasi," tandas Eko.

Sumber : http://www.merdeka.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Misteri kematian PRT di Bellezza hingga dikira korban mutilasi"

Post a Comment

Sumber Lain