Jakarta - Mendapat tawaran menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani Indrawati memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai Direktur Eksekutif Bank Dunia. Pilihannya ini kemudian mendapat reaksi beragam dari para petinggi Bank Dunia.
Dikatakan Sri Mulyani, kini dirinya telah resmi resign (mengundurkan diri) dari Bank Dunia. Kabar pengunduran dirinya telah disampaikan langsung oleh Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim pada Selasa (26/7) malam tadi.
"Sudah dong (resign). Tadi malam Pak Presiden Bank Dunia telah memberitahukan seluruh board of directors 25 mengenai keputusan saya mengundurkan diri, menerima tawaran Presiden Jokowi untuk menerima tugas ini," kata Sri Mulyani usai pelantikan dirinya di Istana Negara, Rabu (27/7/2016).
Dikatakan Sri, pengunduran dirinya itu kemudian mendapat reaksi beragam dari para petinggi Bank Dunia. Namun para petinggi Bank Dunia mengerti alasan pengunduran dirinya itu.
"Pak Presiden Kim menyampaikan berita ini tentu ada banyak reaksi, karena saya sedang berada di tengah-tengah banyak sekali kegiatan Bank Dunia," katanya.
"Namun mereka memahami pentingnya untuk perekonomian Indonesia. Karena melihat Indonesia sebuah negara yang diharapkan bisa mencapai dua tujuan yang sesuai tujuan Bank Dunia," tambah Sri Mulyani.
Tujuan yang dimaksud Sri yakni pengentasan kemiskinan dan mengakselerasikan pemerataan kesejahteraan di Indonesia. "Terutama kelompok 40 persen terbawah. Dan tentu saja mereka terus membina hubungan dengan kita, karena Pak Presiden Jokowi dan Jim Kim sudah bicara tadi pagi mengenai permintaan ini dan tentu saja kesepakatan dua presiden tersebut," jelas Sri.
Lalu, seperti apa reaksi petinggi Bank Dunia mendengar kabar pengunduran diri Anda?
"Pengumuman kepada board of directors atau staf Bank Dunia, keputusan ini cukup mengagetkan karena saya tidak pernah menunjukkan tanda-tanda akan kembali ke Indonesia, apalagi dalam waktu yang sedemikian cepat," jawab Sri.
Sumber : http://news.detik.com
0 Response to "Keputusan Sri Mulyani Mundur yang Mengagetkan Para Petinggi Bank Dunia"
Post a Comment