SOLO - Aparat keamanan mulai memburu
jaringan Nur Rohman (31), warga Kelurahan Sangkrah, RT 1 RW 12 Kecamatan
Pasar Kliwon, Solo yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di
Mapolresta Solo. Polisi mulai melacak kepemilikan sepeda motor yang
dipakai saat meledakkan diri.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjend Pol Boy Rafli Amar mengatakan, terdapat tiga DPO yang tengah dalam pengejaran, selain nama Nur Rohman.
Polisi juga tengah menelusuri sepeda motor yang dipakai beraksi. Berdasarkan plat nomor kendaraan, sepeda motor itu terdaftar di Samsat Boyolali.
"Tapi saya belum bisa mengatakan apakah nomornya asli, perlu cross cek dari Samsat dan nanti akan kami telusuri, dan dalam rangka apa sepeda motor itu dipakai yang bersangkutan," terang Boy Rafli Amar di Solo, selasa, 5 Juli 2016.
Dengan demikian, diharapkan nantinya semakin memperjelas mengenai asal usul sepeda motor yang dipakai pelaku.
Pascapenggrebekan di Bekasi akhir tahun 2015 lalu, keberadaan Nur Rohman terakhir terlacak di Jawa Timur. Hal itu tak lama setelah Polisi melakukan penangkapan di Surabaya 4 terduga teroris dan mengamankan bahan peledak.
Selain menewaskan pelaku, aksi bom bunuh diri juga melukai satu anggota Provos Polresta Solo Brigadir Bambang Adi Cahyono.
Korban mengalami luka pada bagian mata akibat dan beberapa bagian tubuh akibat terkena gotri. "Mengalami luka luka ringan akibat gotri dan kondisinya stabil, sadar," tambahnya.
Pascakejadian, korban dilarikan ke RS Panti Waluyo Solo. Bom yang dipakai untuk menyerang Polresta Solo diduga berjenis low eksplosif.
Nur Rohman, warga Sangkrah, RT 1 RW 12 Kecamatan Pasar Kliwon, Solo yang diduga sebagai pelaku menggunakan pemicu dalam saku yang kemudian melakukan aksi bom bunuh diri.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjend Pol Boy Rafli Amar mengatakan, terdapat tiga DPO yang tengah dalam pengejaran, selain nama Nur Rohman.
Polisi juga tengah menelusuri sepeda motor yang dipakai beraksi. Berdasarkan plat nomor kendaraan, sepeda motor itu terdaftar di Samsat Boyolali.
"Tapi saya belum bisa mengatakan apakah nomornya asli, perlu cross cek dari Samsat dan nanti akan kami telusuri, dan dalam rangka apa sepeda motor itu dipakai yang bersangkutan," terang Boy Rafli Amar di Solo, selasa, 5 Juli 2016.
Dengan demikian, diharapkan nantinya semakin memperjelas mengenai asal usul sepeda motor yang dipakai pelaku.
Pascapenggrebekan di Bekasi akhir tahun 2015 lalu, keberadaan Nur Rohman terakhir terlacak di Jawa Timur. Hal itu tak lama setelah Polisi melakukan penangkapan di Surabaya 4 terduga teroris dan mengamankan bahan peledak.
Selain menewaskan pelaku, aksi bom bunuh diri juga melukai satu anggota Provos Polresta Solo Brigadir Bambang Adi Cahyono.
Korban mengalami luka pada bagian mata akibat dan beberapa bagian tubuh akibat terkena gotri. "Mengalami luka luka ringan akibat gotri dan kondisinya stabil, sadar," tambahnya.
Pascakejadian, korban dilarikan ke RS Panti Waluyo Solo. Bom yang dipakai untuk menyerang Polresta Solo diduga berjenis low eksplosif.
Nur Rohman, warga Sangkrah, RT 1 RW 12 Kecamatan Pasar Kliwon, Solo yang diduga sebagai pelaku menggunakan pemicu dalam saku yang kemudian melakukan aksi bom bunuh diri.
Sumber: http://daerah.sindonews.com
0 Response to "Polisi Lacak Kepemilikan Sepeda Motor yang Dipakai Bom Bunuh Diri"
Post a Comment