Inilah 2 Pesan Penting Sri Mulyani Bagi Generasi Muda Kekinian


Sri Mulyani Indrawati, mantan Menteri Keuangan di era pemerintahan SBY yang kini menjadi Managing Director dan Chief Operating Bank Dunia, 26 Juli 2016 memberikan ceramah kepada para mahasiswa-mahasiswi di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok. Tema-nya adalah Yang Muda Yang Beraksi.
Pidato lengkap Sri Mulyani bisa dibaca di detikfinance: 

Ini Pidato Lengkap Sri Mulyani di Kampus UI Hari Ini

Secara keseluruhan isi pidatonya sangat menginspirasi, tapi disini ketak-ketik hanya memetik sedikit saja dengan kemasan yang lebih sederhana yang pas buat generasi muda kekinian.

Menurut Sri Mulyani Indonesia memiliki potensi besar dan dapat menjadi pelaku global yang disegani. Namun potensi ini harus diwujudkan menjadi kinerja dan prestasi. Maka dari itu diperlukan generasi muda yang percaya diri, dengan visi luas dan ambisi dan kreativitas yang kuat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan guna menciptakan kemakmuran, kemajuan peradaban, dan keadilan sosial. Generasi muda paling enggak harus bisa:

1 Memanfaatkan Teknologi

Kita harus bisa memanfaatkan teknologi, dicontohkan ada 50 juta lebih penguna twitter bahkan Jakarta disebut-sebut termasuk kota pengguna twitter teraktif di dunia. Bagaimana kita dapat memanfaatkan dunia teknologi yang kita kagumi ini? Bagaimana kita tidak hanya menjadi penerima teknologi dan informasi namun juga produktif sebagai pencipta?

Sri Mulyani pun mencontohkan Go-Jek sebagai salah satu bentuk inspirasi dalam hal peluang bisnis, inilah contoh memanfaatkan teknologi untuk aktivitas kreatif dan produktif.

Menurut Sri Mulyani generasi muda saat ini adalah generasi yang hidup pada masa demokratisasi pengetahuan. Saat ini, kita semua memiliki akses informasi yang instan melalui smartphone.

 Banyak kampus memiliki fasilitas wi-fi, sehingga mahasiswa setiap saat mampu terkoneksi dengan informasi dan data. Hari ini, hanya perlu satu klik untuk mendapatkan informasi dan data yang dicari. Ironisnya, melimpahnya informasi ini tidak otomatis membuka pikiran dan wawasan kita.

2. Mau Mendengarkan Sesuatu Yang Berseberangan Dengan Pandangan Kita

Meski melimpah informasi tapi ada kecenderungan wawasan masyarakat menjadi menyempit. Saat ini seseorang semakin mudah melakukan justifikasi asumsi dan stereotype dalam menilai suatu masalah atau pihak lain.

Tidak suka? Ya tidak usah dibaca atau didengarkan. Sangat mudah bagi kita menghilangkan sisi lain yang berseberangan dengan kita. Kita hanya membaca berita dan informasi yang sesuai dengan kecenderungan pandangan kita.

Diskusi hanya satu versi dan semakin sedikit diskusi yang seimbang dan melihat perbedaan pandangan. Polarisasi menjadi semakin tajam dan jauh. Kita harus terus berupaya untuk membangun jembatan antar perbedaan pandangan apabila kita ingin mempertahankan kebhinekaan Indonesia. Selalu bersedia mendengar dan memahami mereka yang tidak sependapat dengan kita memang tidak mudah.

 Dunia pendidikan pun harus bisa harus mampu memelihara lingkungan saling mendengar perbedaan dan saling berargumentasi yang sehat dan saling menghormati untuk terus memperbaiki kualitas peradaban kita.
=============================================================
Ini hanya dua point yang ketak-ketik petik, selebihnya silahkan baca pidato versi lengkapnya dilink yang sudah dicantumkan diatas itu ya. Dua hal ini menurutku, ini menurutku loh ya! sangat berkaitan dengan generasi kekinian saat ini.

Betul sekali apa yang dicontohkan ibu Sri itu yakni Indonesia termasuk negara penguna twitter yang terbesar dan juga sangat aktif. Tapi sayangnya sejauh ini hanya sebatas menggunakan untuk hal-hal yang kurang kreatif dan tak produktif. 

Lihat saja berapa banyak pengguna twitter yang hanya untuk membully artis yang tidak disukainya, berapa banyak pengguna twitter yang hanya ngetweet cemoohan, dengan kata-kata kotor? banyak banget pastinya, dimana rata-rata mereka semua itu generasi muda. Andai saja mereka bisa memanfaatkan teknologi untuk hal-hal kreatif dan produktif, ya paling enggak ngetweet konten-konten positif gitulah.

Dan yang kedua, betul sekali kata ibu Sri bahwa kita harus mau mendengar atau memahami pendapat orang lain yang berbeda. Yang biasanya terjadi adalah kita hanya mau menyimak pendapat atau hal yang sesuai dengan pandangan kita.

Contoh yang terjadi saat ini banyak sekali orang yang belum move on dari pemilihan presiden, misal pendukung calon presiden yang gak menang masih saja mengeluarkan ini itunya sendiri yang intinya apapun yang dilakukan presiden yang menang pokoknya salah, sementara pendukung calon presiden yang menang juga masih saja meladeni ribut ini itunya. Seolah mereka punya dalil-dalil masing-masing dan gak bisa akur.

Jangankan para pendukung era pemilihan presiden yang masih gagal move on, orang yang masih berprasangka pada ibu Sri Mulyani karena pikirannya masih dimasa-masa era SBY pasti gak bisa mengambil inspirasi dari apa yang disampaikan oleh ibu Sri Mulyani, yakin deh! Sepositif apapun yang disampaikan komentarnya tetep negatif.
Salam Ketak-Ketik,
dr Pojokan

Sumber : http://widhawati.blogdetik.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Inilah 2 Pesan Penting Sri Mulyani Bagi Generasi Muda Kekinian"

Post a Comment

Sumber Lain