Sri Mulyani Rombak APBN, ESDM Terpaksa Berhemat Rp900 Miliar


Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) harus berhemat Rp900 miliar setelah pemerintah memangkas belanja Kementerian atau Lembaga (K/L) sebesar Rp65 triliun di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Penyesuaian (APBNP) 2016.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Teguh Pamudji mengatakan, pemangkasan itu sesuai dengan rapat yang melibatkan seluruh K/L dengan Kementerian Keuangan Kamis kemarin (4/8). Dengan demikian, maka mau tak mau ada pos anggaran yang perlu dikurangi Kementerian ESDM.

"Sesuai arahan dari sana ya memang tahun ini diidentifikasi kira-kira pekerjaan apa saja yang tidak mungkin dilaksanakan, kemudian alokasi angaran perjalanan dinas dan rapat-rapat yang sekiranya masih bisa diefisiensikan, yang ketiga adalah kegiatan yang sekiranya bisa ditunda untuk tahun depan," ujar Teguh di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (5/8).

Ia menambahkan, angka ini lebih kecil dari rencana pemangkasan awal sebesar Rp1,5 triliun. Di samping itu, ia mengatakan anggaran bagi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) mendapatkan potongan terbesar, karena banyak program-program dari Direktorat Jenderal itu yang bisa diundur hingga tahun depan.

Ia mencontohkan beberapa proyek yang anggarannya dipotong, seperti pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) roof top di bandara, sosialisasi penghematan energi 10 persen di 20 provinsi, serta sosialisasi Program Indonesia Terang (PIT).

"Sesuai inventarisasi di Biro Keuangan kami, yang paling mungkin dikurangi adalah EBTKE, tapi susah memang ya untuk kembali penghematan. Kendati demikian, kami akan terus menyesuaikan dengan target tersebut," jelasnya.

Namun sayangnya, ia tak bisa merinci pengeluaran di pos lain seperti di bidang minyak dan gas (migas) serta ketenagalistrikan. "Saya tidak tahu persis, yang dilaporkan biro keuangan ya seperti itu," tuturnya.

Sebagai informasi, pemerintah akan kembali memangkas anggaran belanja negara untuk kedua kalinya pada tahun ini, yang kali ini direncanakan sebesar Rp133,8 triliun. Langkah ini diambil guna meredam pelebaran defisit menyusul tidak tercapainya target penerimaan perpajakan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, realisasi penerimaan perpajakan pada tahun ini akan meleset sekitar Rp219 triliun dari target Rp1.539,2 triliun di APBNP 2016. Untuk menjaga kredibilitas APBN, ia mengusulkan agar anggaran belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) serta transfer ke daerah dikurangi.

"Langkah yang disampaikan dalam sdiang kabinet adalah mengurangi belanja Rp65 triliun di K/L, terutama berkaitan dengan perjalanan dinas, kegiatan konsinyering, persiapan dan bahkan termasuk belanja pembangunan gedung pemerintah yang belum dianggap prioritas saat ini," jelas Sri Rabu (3/8) pekan ini.

Sumber : http://www.cnnindonesia.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Sri Mulyani Rombak APBN, ESDM Terpaksa Berhemat Rp900 Miliar"

Post a Comment

Sumber Lain