Montmelo - Jorge Lorenzo menyuarakan ketidakpuasannya dengan sistem penalti untuk pebalap. Lorenzo ingin supaya para pelanggar berulang mendapatkan hukuman lebih keras.
Komentar tajam rider Movistar Yamaha itu dilontarkan setelah menjadi 'korban' di seri Catalunya, akhir pekan lalu. Lorenzo diseruduk pebalap Ducati Andrea Iannone sehingga harus retired yang artinya kehilangan poin.
Pada prosesnya Iannone dijatuhi hukuman berupa start dari belakang pada balapan berikutnya di Assen, Belanda. Itu adalah sanksi yang kedua bagi pebalap Italia tersebut di musim ini setelah sebelumnya dihukum mundur tiga grid di Austin, Texas usai bersenggolan dengan rekan setimnya, Andrea Dovizioso di Argentina.
Beberapa bulan lalu, MotoGP merevisi aturan poin penalti yang menghapus sanksi start paling belakang yang dialami Valentino Rossi pada akhir 2015. Lorenzo menilai aturan yang baru belum cukup bagus.
"Bagiku saat ini dengan aturan poin, itu bukan hal yang bagus," nilai Lorenzo, yang diwartakan Autosport. "[Di 2003], [John] Hopkins membuat sebuah kesalahan di Motegi dan diskors satu balapan. Aku membuat dua kesalahan di 2005 [di kelas 250cc] dan diskors satu balapan."
"Di sepakbola, ketika Anda membuat tekel keras, akan dikartu merah sehingga mendapatkan skors satu pertandingan. Di olahraga ini, kita bertaruh nyawa, aku bisa saja mengalami patah pinggul dan tulang selangka. Kalau aku adalah seorang rider yang agresif seperti dulu, terkadang kita tidak sadar dengan risiko, Anda memerlukan pembicaraan yang keras. Kalau Anda tidak dijatuhi penalti yang keras, Anda tidak belajar, Anda tidak berubah."
Gagasan tersebut akan diutarakan Lorenzo kepada race director MotoGP Mike Webb, pada Minggu (12/6/2016). Lorenzo juga sempat mengungkapkan ketidakpuasan dia dengan hukuman Iannone.
"Aku tidak akan naik banding [penalti Iannone] karena mereka tidak akan mengubah keputusannya, tapi aku akan berbicara dengan Mike Webb dan aku akan mencoba berbicara kepada komisi keamanan tentang hal ini," sambung juara dunia MotoGP tiga kali itu.
"Terkadang Anda mesti paham bahwa sesuatu harus diubah ketika Anda mengalami sesuatu, jadi kita lihat saja apakah ada pebalap-pebalap lain yang juga memiliki opini yang sama denganku, dan kita lihat saja apakah kita bisa melakukan sesuatu bersama-sama."
"Saat aku berusia 17 atau 18 tahun di 2005, kalau aku tidak dijatuhi penalti aku tidak akan berubah dan aku akan tetap sama. Aku tidak tahu apakah sanksi itu cukup untuk Andrea agar dia paham bahwa dia butuh sedikit berubah untuk menghindari aksi-aksi seperti ini.
Dia membuat kesalahan-kesalahan seperti itu dan pada akhirnya kalau Anda berkendara seperti itu saat Anda sedang bertarung dengan pebalap lain, kalau Anda tidak berubah cara Anda berkendara, cepat atau lambat sesuatu akan terjadi," nilai Lorenzo.
Sumber : http://sport.detik.com
AV>
0 Response to "Lorenzo Desak Perubahan Sistem Penalti"
Post a Comment