Terbang Ke Ujung Angkasa Luar Dengan Balon Udara


Bayangkan Anda naik perlahan ke angkasa dengan balon udara hingga ke ketinggian 36 kilometer dan menikmati pemandangan Bumi yang menakjubkan. Di ketinggian ini Anda bisa melihat lengkung Bumi.

Pemandangan itu sejauh ini hanya menjadi monopoli segelintir orang, seperti astronot yang bertugas di stasiun ruang angkasa internasional.

Terbang dengan balon udara ke ujung ruang angkasa adalah mimpi Jose-Mariano Lopez-Urdiales, yang mendirikan perusahaan bernama zero2infinity. Ambisinya adalah menemukan cara baru terbang jauh ke angkasa tanpa menggunakan wahana konvensional semacam roket.

Jika wahana yang ia kembangkan -diberi nama bloon- mendapat lampu hijau, bisa jadi ini akan mendorong secara besar-besaran pariwisata ke angkasa luar.

Balon ini memerlukan waktu sekitar satu jam untuk mencapai ketinggian 36 kilometer dan akan 'mengapung' selama beberapa jam guna memberi kesempatan kepada penumpangnya menikmati pemandangan, mungkin sambil minum dan bersantai.

Atau bisa juga mengobrol ringan dengan mantan astronot.

Lebih ramah lingkungan?

Jika waktunya sudah habis balon bakal mengempis dan parasut akan mengembang yang memungkinkan penumpang turun dengan aman.

Delapan kantung udara telah disiapkan untuk meminimalkan benturan sehingga pendaratan berlangsung mulus.


Setidaknya itulah angan-angan Lopez-Urdiales.
Memang bloon tidak akan mengangkasa setinggi penerbangan lain, seperti yang ditawarkan Virgin Galactic misalnya, yang mengatakan akan mengirim penumpang hingga ke ketinggian 110 kilometer di atas pemukaan Bumi.

Namun Lopez-Urdiales menegaskan bahwa pengalaman yang ditawarkan perusahaannya jauh lebih mengasyikkan.

Bayangkan, kata Lopez-Urdiales, bloon tetap menawarkan pemandangan lengkung Bumi dengan latar belakang ruang angkasa berwarna hitam pekat dengan durasi yang jauh lebih lama.
Dengan menggunakan roket, maka pemandangan menakjubkan itu hanya bisa dinikmati selama beberapa menit.

"Jadi pilihannya, Anda ingin menonton cuplikan film atau menonton film yang utuh," kata Lopez-Urdiales seakan ingin memberi perumpamaan.

Pemandangan Bumi yang menakjubkan diyakini bisa mengubah cara pandang dan perspektif seseorang, yang membuatnya jauh lebih peduli dengan masalah-masalah Bumi.


Selain itu, ia mengklaim bahwa bloon lebih ramah lingkungan dibandingkan penerbangan dengan tenaga roket.

"Juga, karena tak membawa bahan peledak, mestinya bloon juga jauh lebih aman," katanya.

Bukan 'pesaing' Virgin Galactic

Tapi, apakah memang bloon 'lebih hijau' jika dibandingkan Virgin Galactic?
Monica Grady, pakar planet di Universitas Terbuka di Inggris, mengatakan bahwa bloon memakai tenaga dari gas helium, jadi merupakan energi yang tak bisa diperbarui.

Di luar perdebatan 'hijau dan tak hijau' beberapa pihak mengatakan bloon memang tidak bisa disamakan penerbangan yang memakai roket.



"Proyek bloon adalah alternatif atau cara lain bagi orang-orang yang ingin melakukan eksplorasi ruang angkasa," ujar Frederick Jenet, pengajar di Universitas Texas Rio Grande Valley yang juga direktur Stargate.

Stargate adalah mitra SpaceX, perusahaan yang bergerak di bidang transportasi ke ruang angkasa.




Ia berencana melakukan terbang perdana pada 2018.

"Saya sudah punya baju yang dirancang secara khusus. Saya ingin mengenakan baju ruang angkasa ini secepatnya," kata Lopez-Urdiales.

Sementara data cuaca dan simulasi atmosferik dipakai untuk memastikan pilot dalam mendaratkan balon dan penumpangnya secara aman.


Sumber: http://www.bbc.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Terbang Ke Ujung Angkasa Luar Dengan Balon Udara"

Post a Comment

Sumber Lain