BUKITTINGGI - Tak menerima lahan parkirnya hilang, sejumlah wanita di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat megamuk melawan petugas.
Bahkan nyaris terjadi bentrok fisik dengan petugas, beruntung petugas memilih megalah dan membatalkan penertiban demi menghindari gesekan.
Veni, salah seorang pengelola parkir dengan geram memamerkan dua ribu rupiah hasil kutipan parkir yang ia peroleh.
Wanita asal Kota Bukittinggi ini mengaku tak terima lahan parkir di Jalan Auri, Kawasan Terminal Bus Aur Kuning yang ia kelola terancam hilang karena akan dihapuskan. "Saya Cuma mencari uang recehan untuk makan," kata Veni dengan nada kesal.
Neta, seorang perempuan lainnya yang merupakan petugas parkir di tempat ini bahkan mencoba menghalangi petugas yang melakukan penertiban. Ia kesal saat melihat petugas gabungan akan mengempeskan ban sepeda motor yang tengah parker yang dijaganya.
"Masa parkir d isini akan dihapuskan dipindah ke terminal, apa boleh terminal jadi lahan parkir? terminal itu untuk bus, itu melanggar tapi dibiarkan, ini parkir untuk perut masyarakat lemah ditindas," katanya.
Menurut Neta selain mematikan usahanya pemindahan lahan parkir akan berdampak terminal bus makin sempit. "Parkir sepeda motor di dalam terminal bus membuat terminal kian semraut," sebutnya.
Sementara kepala UPTD Terminal Aur Kuning Kota Bukittinggi Safrizon menyebutkan lahan parkir di titik ini sebelumnya merupakan titik parkir resmi.
Namun terhitung sejak satu Agustus lalu seluruh titik parkir resmi di luar terminal telah dihapus dan dipasang rambu-rambu dilarang parker. "Sesuai perintah, titik parkir ini dicabut makanya kita lakukan penertiban," pungkasnya.
Bahkan nyaris terjadi bentrok fisik dengan petugas, beruntung petugas memilih megalah dan membatalkan penertiban demi menghindari gesekan.
Veni, salah seorang pengelola parkir dengan geram memamerkan dua ribu rupiah hasil kutipan parkir yang ia peroleh.
Wanita asal Kota Bukittinggi ini mengaku tak terima lahan parkir di Jalan Auri, Kawasan Terminal Bus Aur Kuning yang ia kelola terancam hilang karena akan dihapuskan. "Saya Cuma mencari uang recehan untuk makan," kata Veni dengan nada kesal.
Neta, seorang perempuan lainnya yang merupakan petugas parkir di tempat ini bahkan mencoba menghalangi petugas yang melakukan penertiban. Ia kesal saat melihat petugas gabungan akan mengempeskan ban sepeda motor yang tengah parker yang dijaganya.
"Masa parkir d isini akan dihapuskan dipindah ke terminal, apa boleh terminal jadi lahan parkir? terminal itu untuk bus, itu melanggar tapi dibiarkan, ini parkir untuk perut masyarakat lemah ditindas," katanya.
Menurut Neta selain mematikan usahanya pemindahan lahan parkir akan berdampak terminal bus makin sempit. "Parkir sepeda motor di dalam terminal bus membuat terminal kian semraut," sebutnya.
Sementara kepala UPTD Terminal Aur Kuning Kota Bukittinggi Safrizon menyebutkan lahan parkir di titik ini sebelumnya merupakan titik parkir resmi.
Namun terhitung sejak satu Agustus lalu seluruh titik parkir resmi di luar terminal telah dihapus dan dipasang rambu-rambu dilarang parker. "Sesuai perintah, titik parkir ini dicabut makanya kita lakukan penertiban," pungkasnya.
Sumber : http://daerah.sindonews.com
0 Response to "Wanita Ini Mengamuk, Lahan Parkirnya Ditertibkan"
Post a Comment