Simpatisan ISIS yang Ditembak Mati di Kanada Rencanakan Serangan di Pusat Kota


Kanada - Seorang pria Kanada yang telah menyatakan bergabung dengan ISIS memalui sebuah video ditembak mati saat berada di dalam taksi. Pria yang diketahui bernama Aaron Driver (24) ditembak setelah menyiapkan alat peledak.

Seperti dilansir dari AFP, Jumat (12/8/2016), Royal Canadian Mounted Police (RCMP) dalam konferensi persnya menyatakan bahwa Aaron Driver ditembak mati pada hari Rabu setelah otoritas kanada mendapatkan informasi dari Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat yang mengintersep video Driver.

Wakil Komisaris RCMP, Mike Cabana mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi dari FBI pada Rabu pagi. "Video martir yang telah disiapkan seseorang yang belum kami ketahui, tapi jelas diketahui dia menyiapkan penyerangan di tahap akhir menggunakan bom buatan," katanya.

"Berdasarkan informasi yang diterima, polisi yakin serangan kemungkinan besar akan dilakukan pada kisaran 72 jam di urban center," jelas Cabana.

Polisi dan tim ahli kontra terorisme dengan cepat mengidentifikasi bahwa pria dalam video adalah Driver. Sementara itu, sistem transit di Toronto disiagakan untuk 'ancaman teroris kredibel' dan keamanan ditingkatkan di sepanjang jaringan kereta bawah tanah, jalur bus dan jalan mobil yang digunakan oleh 1,8 juta orang per hari.

RCMP mengatakan bahwa mereka mencegat Driver di Strathroy, Ontario, sekitar 220 km barat daya Toronto sekitar pukul 4.30 sore di hari Rabu (10/8). Driver dicegat di luar rumah di mana dia tinggal bersama kakaknya.

Dia baru saja masuk ke kursi belakang taksi. Pihak berwenang menjelaskan, ketika polisi mendekat, Driver meledakkan bahan peledak di kursi belakang taksi, menyebabkan sopir menderita luka ringan. Setelahnya, polisi menembak mati Driver.

"Jika dia berhasil keluar dari tempat tinggalnya sebelum kami tiba di sana, skenario akan berakhir berbeda, saya yakin itu," tutur Komandan RCMP Jennifer Strachan.

Driver pertama kali menjadi perhatian pihak berwajib pada bulan Juni 2015. Kala itu, dia ditangkap dan kemudian dilepas namun tetap di bawah pengawasan pengadilan setelah polisi menerima keluhan dari postingan bernada ekstimis di media sosial.

Dia diperintahkan untuk menjalani bimbingan konseling dengan pemimpin agama, memakai gelang pemantau elektronik dan tidak diperbolehkan mengakses internet. Namun menurut polisi, hal itu tidak berhasil.

Dalam wawancara dengan media Kanada tahun itu, Driver muncul untuk mendukung dua serangan yang diduga dilakukan oleh ekstrimis pada bulan Oktober 2014 di pedesaan Quebec dan Ottawa. Dua tentara tewas dalam serangan tersebut. Dia juga menyatakan keinginan untuk bepergian ke luar negeri untuk bergabung dengan kelompok ISIS.

Dalam video yang dirilis oleh RCMP, Driver mengatakan: "Kau memiliki hutang yang berat yang harus dibayar dan kau memiliki darah Muslim di tanganmu, dan untuk ini kami akan memiliki darahmu."

RCMP juga mengungkapkan bahwa Driver sering menjalin kontak dengan beberapa ekstrimis di seluruh dunia.

Sumber : http://news.detik.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Simpatisan ISIS yang Ditembak Mati di Kanada Rencanakan Serangan di Pusat Kota"

Post a Comment

Sumber Lain