Muslihat Pengemis, Pura-pura Buntung Hingga Simpan Rp 25 Juta di Gerobak


Jakarta - Aksi tipu-tipu pengemis kembali terbongkar. Adalah Alexander yang tertangkap basah mengimis dengan pura-pura buntung tangan.

Masalah pengemis memang bukan barang baru. Mereka berupaya mengais rupiah dengan memanfatkan rasa simpati orang.

Para pengemis ini punya banyak akal seperti pura-pura buntung hingga yang mengantongi puluhan juta rupiah.

Secara kasat mata, Dedi Setiawan yang terbalut pakaian warna putih lusuh hanya memiliki satu tangan. Ternyata, pengemis 27 tahun ini hanya berpura-pura cacat. Dedi mengajak istri dan buah hatinya mengemis di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dedi terjaring saat Operasi Cipta Kondisi yang digelar aparat kepolisian tepatnya di sekitar Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/3/2015) sekitar pukul 12.00 WIB lalu. Dalam razia itu, polisi mengamankan 7 orang termasuk Dedi beserta keluarganya.

"Tujuh orang pengemis dan pengamen ini diamankan saat sedang meminta-minta. Ada satu keluarga malahan," kata Kanit Binmas Polsek Kebayoran Baru Kompol Eko Mulyadi dalam keterangannya, Senin (16/3/2015).

Dedi kemudian diperiksa polisi untuk pendataan serta pembinaan. "Waktu dimintai kartu identitas, mereka tidak punya. Waktu diperiksa ternyata tangannya pun tidak buntung. Para pengamen pun sama, mereka tidak punya identitas dan keberadaannya ini meresahkan masyarakat makanya kami angkut," ungkap Eko.

Dedi rupanya menyembunyikan tangan bagian kiri di balik bajunya yang longgar. Sementara lengan bajunya itu dibiarkan kosong dan terjuntai. Ketujuh pengemis dan pengamen ini akan dibawa ke Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta guna dilakukan pembinaan lebih lanjut.

"Mereka akan dibawa ke Dinsos. Mudah-mudahan mereka segera melengkapi jati dirinya itu dengan tanda pengenal dan tidak lagi meresahkan warga. Orang masih pada kuat kok bukannya rajin dan giat bekerja malah meminta-minta," kata Eko.


Tidak selamanya pengemis berarti hidup melarat. Walang (54) salah satu bukti nyata bahwa kehidupan pengemis bisa sangat sejahtera di kampung halamannya.

Walang ditangkap oleh petugas Sudin Jakarta Selatan di kolong jembatan Tugu Pancoran, bersama rekannya Sa'aran (60), Selasa (26/11/2013). Walang pura-pura mendorong gerobak berisi rekannya yang sakit.

Dari gerobak yang dibawanya ditemukan sejumlah barang-barang bekas dan kantong plastik berisi uang dengan total Rp 25.448.600 hasil mengemis.

Walang dan Sa'ran merupakan pengemis berasal dari Subang, Jawa Barat. Walang memiliki bisnis ternak kambing di kampung halamannya.

"Walang di kampung ternak kambing," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Miftahul Huda.

Setelah dibina di Panti Sosial Bina Insani (PSBI), Cipayung, Jakarta Timur, keduanya dipulangkan ke Subang, Selasa (3/12/2013).
Kepala PSBI, Purwono, mengembalikan Rp 25,4 itu.

Walang menyambutnya dengan senyum. Dia berjanji akan memanfaatkan uang hasil mengemisnya untuk modal jual beli ternak di kampungnya.

"Alhamdulillah ini saya terima, saya mau jualan sapi dan ayam saja di rumah, sama mau beli bibit kedelai," kata Walang.


Tidak hanya Walang, Edi Supriyadi (78) juga didapati memiliki jumlah uang yang 'wah' sebagai seorang pengemis. Edi menyimpan belasan gepok uang ratusan ribu di dalam tas pinggangnya.

Edi diamankan oleh Sudin Sosial Jakpus di dekat Hotel Oasis Amir, Senen, Jakarta Pusat pada Selasa (16/9/2014) lalu. Edi tengah berada di dalam gerobak yang kerap dibawanya berkeliling saat diamankan.

Edi lalu dibawa ke Kantor Sudinsos Jakpus. Ia digeledah dan ditemukan uang ratusan ribu. Edi sempat berkelit sehingga semakin menimbulkan kecurigaan petugas.

"Setelah itu saya nggak yakin. Ada tas pinggang. Begitu saya geledah di tasnya ada duit 11 juta dalam pecahan seratus ribu, puluhan dan dua ribuan," Kasie Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Sudinsos Jakpus, Wanson Sinaga kala itu.

Selain tas pinggang berisi uang, isi dalam gerobak Edi bermacam-macam. Seperti palu, alat rumah tangga dan minuman.

Dinas Sosial Kota Bandung mengamankan seorang pengemis pria yang berpura-pura buntung di depan toko An Nur, Jalan Otista, Kota Bandung, pada hari Jumat (5/8/2016) sekitar pukul 10.00 WIB. Pengemis bernama Alexander itu tangkap atas perintah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil).

Emil mengunggah ke instgaramnya video yang merekam proses tertangkapnya Alexander. Aksi Alex menipu dermawan terlihat jelas. Emil memasang dua foto saat Alex pura-pura buntung dan saat dia tengah duduk santai sambil merokok dalam kondisi segar bugar. Ada juga video saat dia diamankan petugas. Tangannya yang disembunyikan di balik baju akhirnya terbuka.

"Dia sudah lama melakukan itu ada sekitar 1-2 tahun," ujar Kepala Dinsos Kota Bandung Aji Sugiyat saat dihubungi detikcom, Minggu (7/8/2016).

Alexander yang berusia 48 tahun itu mengaku sudah mengemis sekitar 2 tahun. Alex mengaku bisa mengantongi Rp 200 ribu per hari dari usahanya tersebut. Untuk apa uangnya?

"Sehari kadang bisa dapat Rp 30 ribu dalam lima jam, kadang-kadang sembilan jam. Nggak Rp 100 ribu, tapi kalau sekarang itu bisa dapet Rp 200 ribu sehari," ucap Alex saat ditemui detikcom di rumah singgah Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Jalan Sukamulya, Sukajadi, Bandung.

Ia mengaku terpaksa mengemis karena urusan ekonomi. Alex kadang mengemis di wilayah Tegalega, Braga, Jalan Otista hingga alun-alun Kota Bandung. Saat ditanya berasal dari mana, Alex mulai menjawab sedikit ngelantur.

Dia kadang menjawab berasal dari Sumatera, kadang jawab dari Kalimantan, atau Cianjur. Alex mengaku bisa sampai ke Kota Bandung, karena ia mengaku diajak temannya dari Cianjur.

"Bisa iya bisa, nyeberang laut dulu dari utara pakai kapal ke Cianjur. Diajak teman ke sini saya kan tinggal sendirian, di sini di Bandung. Kan ditanya dulu kalau mau ke Bandung ke mana, terus lurus. Kan gini ada jembatan turun ada tukang ojek nah di sini," ujarnya memberi jawaban dengan kalimat berlompatan.

Sumber : http://news.detik.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Muslihat Pengemis, Pura-pura Buntung Hingga Simpan Rp 25 Juta di Gerobak"

Post a Comment

Sumber Lain