Gunungsitoli,- Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli, Bulan
Simanungkalit mengaku tidak bisa membedakan antara jenis vaksin palsu
dengan asli. Ia mengatakan bahwa yang bisa membedakan palsu atau asli
hanya melalui pengujian Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM).
Hal itu dikatakan Bulan saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak)
disejumlah Rumah Sakit, Klinik dan Praktek Dokter di Kota Gunungsitoli,
Selasa (09/08/2016).
"Jadi, Kepala Dinas Kesehatan Gunungsitoli saya katakan tidak bisa
membedakan Vaksi Palsu atau Asli. Saya nyatakan bahwa saya tidak mampu
membedakan secara kasat mata. Saya tidak mampu selain Balai POM,"ucapnya
ketika ditanya cara masyarakat agar bisa membedakan vaksin palsu atau
asli.
Ia juga mengaku bahwa selain Kepala Dinas Kesehatan yang tidak bisa
membedakan Vaksin Palsu atau Asli, Pemerintah Pusat sekalipun juga
tidak bisa membedakannya.
"Pemerintah pusat itu kan input semua kan ada jejaringnya sampai
kebawah. Berarti dari Jokowi hingga ke kelurahan itu tidak bisa
memastikan vaksi itu asli atau palsu dan harus diperiksa melalui lembaga
yang itu tadi BPOM,"ucapnya.
Jenis Vaksin yang biasa dipasok dan dilegalkan oleh Pihak Pemerintah
menurut Bulan adalah jenis Biofarma. Namun Ia juga mengaku bahwa tidak
selamanya jenis Biofarma itu semuanya Asli karena bisa saja dipalsukan.
"Vaksin yang dilegalkan pemerintah adalah yang Biofarma dan bukan
berarti yang lain itu legal atau tidak legal, saya tidak berani
mengatakan itu karena dari balai BPOM sendiri tidak ada pernyataan itu
tapi yang kita pakai selama ini adalah biofarma,"tegasnya.
Ditanya mengenai refrensi yang digunakan Pemerintah supaya masyarakat
bisa membedakan keaslian vaksin yang digunakan, Bulan mengatakan bahwa
masyarakat tidak perlu khawatir Vaksin yang diperoleh dari Pemerintah
karena Vaksin tersebut sudah melalui pengujian dari BPOM.
"Pemerintah sebenarnya tau tapi kita pakai jasa lain artinya kita ini
kan mengetahui bahwasanya itu vaksinya palsu atau tidak tentu dengan
balai yang mampu untuk menganalisa itu karena kita gak bisa melihat itu
dengan kasat mata. Sedangakan sepatu aja kalau kita lihat asli atau
palsu pasti kita tidak bisa tau, apalagi vaksin, itu harus diuji pak,
gak bisa kita bedakan secara kasat makro,"ucapnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Gunungsitoli melalui Dinas Kesehatan
melakukan Sidak Vaksin di Kota Gunungsitoli. Hasil sidak tersebut Dinas
Kesehatan menarik delapan jenis Vaksin dari tiga tempat untuk diperiksa
di Balai POM Sumatera Utara. Rombongan sidak juga menemukan beberapa
Vaksin yanh tidak layak paksi karena sudah berubah warna.
Sumber : http://www.wartanias.coms
0 Response to "Kepala Dinas Kesehatan Gunungsitoli Tidak Bisa Membedakan Vaksin Palsu Atau Asli "
Post a Comment