Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengimbau WNI yang berada di Prancis untuk menjauhi tempat rawan. Hal ini menyusul terjadinya serangan teroris dengan sebuah truk besar di Nice dini hari tadi.
"Sudah SOP kita jika terjadi emergency atau kasus-kasus seperti ini kita selalu imbau WNI untuk menjauhi tempat-tempat yang rawan," ujar Robert Sitorus dari KJRI Marseille, Jumat (15/7/2016).
Robert juga meminta WNI menghubungi KJRI jika terjadi sesuatu dengan mereka atau teman-teman mereka. Berdasarkan data, terdapat sekitar 725 WNI di wilayah Prancis Selatan. Di antaranya terdapat 10 keluarga WNI tinggal di Nice dan sekitarnya. Nice selama ini dikenal sebagai salah satu tujuan wisata utama selama musim panas.
Robert menambahkan, pihaknya terus memantau melalui media setempat dan internasional atas peristiwa tragis ini. Kejadian itu juga sudah dapat dikendalikan oleh pemerintah setempat.
KJRI Marseille juga telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan WNI yang tinggal di Nice. Sampai saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban.
Bagi WNI yang memerlukan bantuan silakan menghubungi hotline KJRI Marseille+33618221283 dan hotline Perlindungan WNI Kemlu 081290070027.
Presiden Prancis Francois Hollande juga menetapkan masa darurat hingga 3 bulan ke depan atas kejadian ini.
"Prancis benar-benar terpukul, kita harus melakukan apa pun apa yang bisa kita lawan," kata Hollande seperti dikutip dari BBC hari ini.
Prancis sebenarnya masih dalam masa darurat hingga 26 Juli 2016, usai berbagai serangan teror sebelumnya. Dengan adanya teror ini, masa darurat ditambah hingga 3 bulan ke depan.
"Seluruh Prancis berada di bawah ancaman teroris," imbuh Hollande.
Tragedi itu terjadi di saat warga Nice tengah memperingati hari kemerdekaan Prancis atau biasa disebut Bastille Day. Sebuah truk besar menabrak kerumunan warga hingga menyebabkan 80 orang tewas. AFP menyebutkan, pistol dan senjata lainnya ditemukan dalam truk itu.
Sumber : http://news.detik.com
0 Response to "Kemlu Imbau WNI di Prancis Jauhi Tempat Rawan"
Post a Comment