KARAWANG - Arya Permana, bocah kelas 3 sekolah dasar negeri (SDN) Cipurwasari 1 menjadi pusat pembicaraan masyarakat Karawang.
Tidak sedikit masyarakat Karawang, bahkan dari daerah lain datang ke rumah Arya dan melihat langsung sosok bocah yang tinggal di Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegal Waru.
Arya yang berusia 10 tahun ini memang berbeda dengan anak se usianya. Pasalnya bocah tersebut memiliki bobot tubuh mencapai 192 Kg atau hampir dua kuintal .
Ditemui di kediamannya, Rokayah, ibunda Arya mengaku anaknya memang memiliki bobot tubuh yang tidak normal seperti kebanyakan anak seusianya.
Hanya saja keluarga mengaku bingung karena setelah diperiksa ke rumah sakit, dokter yang memeriksa anaknya ini mengatakan jika kondisi kesehatan Arya dinyatakan sehat.
"Minggu kemarin malah kita periksa lagi untuk cek kesehatan, dokter mengatakan tidak ada masalah dengan kesehatan Aria. Tapi waktu minta penjelasan kenapa berat badannya naik terus apa penyebabnya kita tidak mendapat jawaban yang jelas," kata Rokayah.
Menurut Rokayah, bulan Ramdhan ini Arya tetap menjalankan puasa meski hanya setengah hari seperti anak lain pada umumnya. Dia mengaku tidak kuat berpuasa hingga maghrib karena perutnya sakit.
Keluarga bahkan tidak melarang jika Arya tidak puasa karena pertimbangan kesehatannya, namun Arya tetap memaksa puasa setengah hari.
"Saya kasihan saja melihat kondisinya makanya kita siapkan makanan jika sewaktu-waktu mau berbuka," katanya.
Rokayah mengaku sejak lahir hingga usia 7 tahun kondisi tubuh Arya normal seperti anak lainnya. Namun sejak usia 8 tahun ada kelainan dalam pertumbuhan Arya karena berangsur-angsur terus membesar.
Keluarga melihat perkembangan tubuh Arya seperti tidak normal dibandingkan teman sebayanya. Mengetahui perkembangan yang tidak normal tersebut pihak keluarga langsung memeriksa kondisi kesehatan Arya ke rumah sakit swasta di Jakarta.
Hasil pemeriksaan menurut dokter yang memeriksa, Arya dalam kondisi sehat namun berat tubuhnya terus bertambah hingga saat ini mencapai 192 Kg.
"Padahal kalo makan seperti yang lainnya normal sehari 3 kali dan porsinya juga tidak banyak, tapi berat badannya terus naik," kata Rokayah.
Arya saat ini tercatat sebagai pelajar kelas 3 SDN Cipurwasari1, namun karena berat tubuhnya terus naik saat masuk kelas 3 dia sudah tidak bisa belajar di sekolah.
"Saya kasihan saja melihat kondisinya makanya kita siapkan makanan jika sewaktu-waktu mau berbuka," katanya.
Rokayah mengaku sejak lahir hingga usia 7 tahun kondisi tubuh Arya normal seperti anak lainnya. Namun sejak usia 8 tahun ada kelainan dalam pertumbuhan Arya karena berangsur-angsur terus membesar.
Keluarga melihat perkembangan tubuh Arya seperti tidak normal dibandingkan teman sebayanya. Mengetahui perkembangan yang tidak normal tersebut pihak keluarga langsung memeriksa kondisi kesehatan Arya ke rumah sakit swasta di Jakarta.
Hasil pemeriksaan menurut dokter yang memeriksa, Arya dalam kondisi sehat namun berat tubuhnya terus bertambah hingga saat ini mencapai 192 Kg.
"Padahal kalo makan seperti yang lainnya normal sehari 3 kali dan porsinya juga tidak banyak, tapi berat badannya terus naik," kata Rokayah.
Arya saat ini tercatat sebagai pelajar kelas 3 SDN Cipurwasari1, namun karena berat tubuhnya terus naik saat masuk kelas 3 dia sudah tidak bisa belajar di sekolah.
Selama setahun ke belakang ini Arya terpaksa belajar di rumah dengan mata pelajaran yang dikirim pihak sekolah. Meski tidak bisa kesekolah, pihak sekolah tidak mengeluarkan Arya, malah pihak sekolah mengirimkan guru untuk mengajar Arya agar tidak ketinggalan pelajaran.
"Iya setiap hari ada guru yang datang mengajar anak saya, saya terharu karena pihak sekolah sangat membantu perkembangan sekolah Arya," katanya.
Ratih, guru yang mengajar Arya mengatakan, jika Arya merupakan murid yang pintar, rajin dan memiliki kemauan kuat untuk belajar hingga dia meraih juara kelas di sekolahnya.
Setiap hari dirinya datang ke rumah Arya untuk mengajar selama 1 jam lamanya. Pelajaran yang diajarkan kepada Arya sesuai dengan kurikulum di sekolah.
"Semua pelajaran di sekolah kita ajarkan juga kepada Arya. Kalau soal ini kita tidak memberikan toleransi karena semua siswa wajib mengikuti mata pelajaran yang ada," pungkasnya.
"Iya setiap hari ada guru yang datang mengajar anak saya, saya terharu karena pihak sekolah sangat membantu perkembangan sekolah Arya," katanya.
Ratih, guru yang mengajar Arya mengatakan, jika Arya merupakan murid yang pintar, rajin dan memiliki kemauan kuat untuk belajar hingga dia meraih juara kelas di sekolahnya.
Setiap hari dirinya datang ke rumah Arya untuk mengajar selama 1 jam lamanya. Pelajaran yang diajarkan kepada Arya sesuai dengan kurikulum di sekolah.
"Semua pelajaran di sekolah kita ajarkan juga kepada Arya. Kalau soal ini kita tidak memberikan toleransi karena semua siswa wajib mengikuti mata pelajaran yang ada," pungkasnya.
Sumber: http://daerah.sindonews.com
0 Response to "Waw, Bocah 10 Tahun di Karawang Ini Beratnya Capai 192 Kg"
Post a Comment