Sukabumi- Angesti Sistiani (19) ditemukan tewas mengenaskan di sebuah warung di Desa Kadudampit RT 017 RW 004, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (11/6) siang. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh sang nenek sekitar pukul 14.30 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi di sekujur tubuh banyak bekas luka lebam diduga akibat benda tumpul.
"Saya sangat terkejut saat melihat cucu saya sudah tergelak di dalam warung tanpa busana dan tubuhnya banyak luka lebam," kata Imah, nenek korban.
Pihak kepolisian dalam melakukan olah TKP, ada beberapa barang berharga yang hilang. Untuk jasad korban langsung dibawa ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk dilakukan otopsi.
"Diduga gadis ini merupakan korban perampokan disertai kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Selain itu, dari hasil olah TKP ada beberapa barang yang hilang dan kami masih terus menyelidiki kasus ini," kata salah seorang anggota Polsek Kadudampit.
Anggota Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat, langsung bertindak cepat menangkap pelaku pembunuhan tersebut. Diketahui pelaku ternyata masih bertetangga dengan korban.
"Pelaku pembunuhan disertai dengan pemerkosaan yakni Dadang Rismawan (21) adalah tetangga korban rumahnya berdempetan di Desa, Kecamatan Kadudampit," papar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rustam Mansur.
Menurutnya, tidak terlalu sulit untuk mengungkap kasus ini. Karena tersangka saat itu masih menjadi saksi tidak bisa mengelak saat dimintai keterangan oleh tim penyidik Polres Sukabumi Kota. Selain itu jawabannya pun selalu berubah-ubah.
Bahkan, ada bukti lainnya memperkuat bahwa pemuda seharinya sebagai penjaga warung bubur kacang ijo ini seperti ada luka lecet di dada tersangka, diduga saat kejadian itu korban melawan dan mencakar pelaku.
Motif pembunuhan lantaran tersangka memendam cinta kepada korban. Namun tidak pernah ditanggapi.
Kemudian pelaku pada Sabtu, (11/6) pukul 05.00 WIB, datang ke rumah korban dengan baik-baik dan sempat mengobrol. Tapi, tidak diketahui apa yang menyebabkan pelaku nekat berbuat keji kepada gadis yang dicintainya itu.
"Sebelum dibunuh, korban sempat dipukul di bagian lehernya dan dibekap mulutnya oleh tersangka hingga tak sadarkan diri. Melihat korbannya tidak sadarkan diri, pemuda ini melampiaskan nafsunya untuk mencabuli gadis yang kesehariannya menjaga warung milik orang tuanya itu," beber Rustam.
Untuk menghilangkan jejak dan mengelabui petugas, pelaku juga mencuri barang-barang yang ada di warung milik korban seperti rokok dan lain-lain. Bahkan, saat jasad korban ditemukan oleh neneknya dalam kondisi meninggal dunia, tersangka sempat membantu membawa jenazah ke rumah sakit.
"Saat ini tersangka masih dimintai keterangan oleh tim penyidik untuk mengungkap motif lainnya di balik kasus yang menjeratnya," kata Rustam.
Pelaku Dadang Rismawan diketahui pernah mengalami stres lantaran sering ditolak cintanya oleh wanita.
"Danang memang pernah mengalami stres yang dikarenakan banyak keinginannya tetapi tidak pernah tersampaikan," kata kakak tiri tersangka berinisial Ju.
Pihak keluarga baru mengetahui Dadang telah melakukan tindak pembunuhan dan pemerkosaan berasal dari pemberitaan.
Awalnya, dia tidak menyangka bahwa pemuda yang telah melakukan hal keji tersebut adalah adiknya. Namun setelah foto dan KTP pelaku beredar di media sosial, keluarga baru mempercayainya.
Sepekan sebelum kejadian, Dadang dikabarkan pernah kerasukan dan melakukan hal tidak wajar. Keluarga saat itu memilih untuk memulangkan ke kampung halamannya di Kuningan, Jabar, untuk menjalani pengobatan spiritual.
Namun, karena Dadang bandel dan beralasan ingin kembali berdagang. Dia memilih kembali Kampung Sungapan untuk menjadi penjual bubur, yang kiosnya berada di samping warung milik korban.
"Kami telah mewanti-wanti agar Dadang tidak balik lagi ke Sukabumi. Apalagi guru spiritualnya dengan tegas melarang untuk kembali ke tempat usaha yang dijalaninya, karena akan terjadi sesuatu. Tapi larangan itu tidak pernah ditanggapi oleh Dadang," ungkap Ju.
Ju mengungkapkan bahwa adiknya itu kerap ditolak oleh wanita idamannya, yang menyebabkan gangguan terhadap kejiwaannya. Tetapi keluarga masih tidak percaya anak keempat dari sembilan bersaudara itu bisa melakukan hal yang nekat.
Sementara itu, keluarga lainnya, En menambahkan kenakalan Dadang mungkin disebabkan oleh pergaulan, bahkan dikabarkan suka mengonsumsi obat-obatan terlarang. Selain itu, juga pernah tersandung kasus kriminal saat masih bekerja di kampung halamannya.
"Kami hanya bisa pasrah dengan kasus yang dialami oleh keluarga kami ini, dan meminta maaf kepada keluarga korban akibat ulah Dadang yang tidak bisa ditolelir," pintanya.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rustam Mansur mengatakan dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan terhadap tujuh saksi, hanya Dadang yang mengaku telah menghabisi nyawa gadis cantik tersebut.
Dari pengakuan tersangka, kata Rustam, korban sebelum dibunuh dalam kondisi tidak sadar dan sempat dicabuli tersangka. Namun karena melawan, akhirnya Dadang menghabisi nyawa gadis pujaannya itu dengan cara dicekik.
"Kami jerat tersangka dengan Pasal 339 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 291 ayat (2) KUHP dengan ancaman penjara 20 tahun penjara," kata Rustam.
Sumber : http://www.merdeka.com
AV
0 Response to "Gadis cantik tewas di tangan penjaga warung bubur"
Post a Comment