Purbalingga - Hujan deras yang mengguyur wilayah Purbalingga, Jawa Tengah, sejak Selasa (7/6) malam sekitar pukul 20.30 WIB, mengakibatkan meluapnya sungai Klawing dan menyebabkan banjir bandang yang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Rembang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Hujan derasnya mulai terjadi saat salat tarawih. Kemudian sekitar pukul 22.00 WIB, tiba-tiba air sungai meluap dan mengarah ke permukiman di Dusun Karangbawang RT," kata seorang warga Desa Karangbawang, Kecamatan Rembang, Ahlan Safingi (26), kepada wartawan, Rabu (8/6/2016).
Menurut dia, meski banjir bandang tidak berlangsung lama, namun warga yang mengetahui Sungai Klawing meluap langsung panik. Banjir bandang tersebut juga merusak sawah, menghanyutkan dua kerbau milik warga dan beberapa warung yang berada 100 meter dari tepi sungai.
"Hamparan sawah yang berada di pinggiran sungai saat ini terendam. Bahkan beberapa warung yang berjarak sekitar 100 meter dari sungai terbawa hanyut dan juga satu bengkel sepeda motor yang baru dibangun juga hanyut," jelasnya.
Bahkan, satu jembatan gantung yang menghubungkan Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga dengan Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara juga rusak diterjang derasnya air sungai.
"Benteng jembatannya rusak, padahal baru beberapa bulan diresmikan pak bupati. Padahal, jembatan gantung tersebut merupakan jalur alternatif yang ramai dilewati warga kedua wilayah tersebut," katanya.
Sedangkan menurut Camat Rembang Suwarto, hingga saat ini pihaknya masih menginventarisasi desa - desa yang dilanda banjir bandang. Dari data sementara ada tujuh desa yang diterjang banjir bandang.
"Tujuh desa itu meliputi Desa Karangbawang, Gunung Wuled, Bantarbarang, Losari, Sumampir, Panusupan, dan Tanalum," jelasnya.
Bahkan, lanjut dia, luapan sungai Klawing juga menjangkau hingga 60 meter dari aliran sungai dan mengakibatkan puluhan hektare sawah di dekat sungai terendam dan beberapa jembatan rusak dan ambrol.
Sementara akibat hujan deras pada Selasa Malam di beberapa hulu Sungai yang semuanya bermuara di Sungai Serayu mengakibatkan debit air di Sungai Serayu meningkat drastis. Bahkan 8 pintu air di Bendung Gerak Serayu di Kecamatan Rawalo, Banyumas dibuka.
Menurut Kasi Operasional dan Perawatan Balai Pengelola Sumber Daya Air Serayu Citanduy, Arief Sugiarto, kenaikan debit air Sungai Serayu mulai mengalami kenaikan sejak pukul 03.00 WIB pagi dimana debit air naik 1.037m3 per detik, kemudian pada pukul 05.00 WIB, debit air Sungai Serayu naik menjadi 1.639 m3 per detik.
"Debit air yang paling tinggi ini pukul 07.00 WIB yakni sekitar 1.783 m3 per detik dan masih ada kecenderungan mengalami kenaikan," katanya.
Kenaikan debit air tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2015 yang hanya mencapai 1.690 m3 per detik. Padahal pada kondisi normal, debit Sungai Serayu hanya berkisar 500-600 m3 per detik.
"Ini delapan pintu air di Bendung Gerak Serayu dibuka semua. Kita masih monitor banjir karena ada tren kenaikan," ucapnya.
Sumber: https://news.detik.com
0 Response to "Banjir Bandang Terjang Purbalingga, Jembatan hingga Bengkel Motor Hanyut"
Post a Comment