Hercules, -- Fenomena munculnya gerakan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS), memunculkan sebuah pernyataan mengejutkan yang dilontarkan mantan Menlu AS Hillary Clinton. Dalam buku terbarunyaberjudul Hard Choice, Hillary mengakui bahwa gerakan tersebut dibentuk oleh AS bersama sekutunya untuk membuat Timur Tengah senantiasa bergolak.
Dikatakannya, ISIS dibentuk dan diumumkan pada 5 Juni 2013 oleh
pemerintah AS bersama dan negara-negara barat sekutunya demi memecah
belah Timur Tengah (Timteng).
“Kami telah mengunjungi 112 negara sedunia. Lalu kami bersama-sama
rekan-rekan bersepakat mengakui sebuah Negara Islam(Islamic State/IS)
saat pengumuman tersebut,” tulis Hillary seperti dilansir harian Mesir,
Elmihwar, Rabu (6/8/2014).
Awalnya gerakan tersebut akan didirikan di Sinai, Mesir, usai revolusi
yang bergolak di beberapa negara Timur Tengah. Namun saat terjadi kudeta
yang digerakkan militer meletus di Mesir, semua rencana itu berantakan.
“Kami memasuki Irak, Libya dan Suriah. Dan semua berjalan sangat baik.
Namun tiba-tiba meletus revolusi 30 Juni-7 Agustus di Mesir. Itu membuat
segala rencana berubah dalam tempo 72 jam,” ungkap istri mantan
presiden AS, Bill Clinton itu.
Pihak barat, menurut Hillary, sempat berpikir untuk menggunakan kekuatan
di Mesir. Namun negeri piramida tersebut bukanlah Suriah atau Libya
karena militer negara tersebut tergolong kuat. Selain itu, warga Mesir
cenderung tidak pernah meninggalkan militer mereka.
“Jadi, jika kami gunakan kekuatan melawan Mesir, kami akan rugi. Tapi jika kami tinggalkan, kami pun rugi,” tulis dia.
Sebelumnya, mantan karyawan Kontrak US National Security Agency (NSA),
Edward Snowden juga melontarkan pernyataan yang hampir sama.
Snowden, seperti dilansir Globalresearch, menyebut ISIS sebagai produk
kerjasama antara Inggris, Amerika Serikat dan Israel dengan tujuan
menciptakan sebuah organisasi teroris untuk menarik semua ekstrimis
dunia dalam satu tempat.
Dalam berita itu disebutkan pula bahwa Snowden mengungkapkan strategi
yang dikenal sebagai operasi “Sarang Lebah”. Dokumen NSA menunjukkan
operasi “Sarang Lebah” bertujuan melindungi entitas Zionis dengan
menciptakan slogan-slogan agama dan Islam.
Menurut dokumen yang dirilis oleh Snowden, satu-satunya solusi untuk
melindungi negara Yahudi itu adalah dengan menciptakan musuh di dekat
perbatasannya.
Bocoran informasi rahasia ini juga mengungkapkan bahwa pemimpin ISIS dan
Abu Bakar Al-Baghdadi merupakan jebolan program pendidikan Mossad. Dia
diketahui pernah mengikuti pelatihan militer intensif selama satu tahun
di bawah kendali Mossad, selain program dalam bidang teologi.
Sumber :internasional.rimanews.com
0 Response to "Hillary Akui ISIS Rekayasa AS untuk Pecah Belah Timur Tengah"
Post a Comment