Kasus Boby Aktivis Gema Pembebasan, UI: Jaga Kampus Agar Bebas dari Politik Praktis


Jakarta - Boby Febri memakai jaket kuning UI dan berdiri di depan rektorat menyuarakan penolakan atas Ahok. Sejumlah alasan dia beberkan di videonya yang menyebar tersebut.

Video yang dibuat Boby itu menuai reaksi keras. UI memanggil Boby, hingga akhirnya mahasiswa Magister Keperawatan itu minta maaf di atas materai. UI juga menyampaikan sikapnya agar seluruh sivitas menjaga kampus tetap netral.

"Kami juga mengajak segenap sivitas akademika UI untuk senantiasa menjaga netralitas institusi pendidikan kita dan bersama menjaga kampus UI agar bebas dari segala bentuk politik praktis," jelas Kepala Humas UI Rifelly Dewi, Rabu (7/9/2016).

Rifelly sebelumnya menjelaskan bahwa Universitas Indonesia sebagai institusi pendidikan menghormati hak individu dan memberikan kebebasan berpendapat bagi setiap sivitas akademika UI. "Namun tetap harus mematuhi aturan dan tata tertib yang berlaku di UI," jelas dia.

"Sesuai Ketetapan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia No.008/SK/MWA-UI/2004tentang Tata Tertib Kehidupan Kampus UI - Pasal 8 yang menyatakan bahwa "Warga Universitas Indonesia dilarang melakukan diskriminasi terhadap orang lain atas dasar agama, etnisitas, gender, orientasi seksual, orientasi politik dan cacat fisik," tutup dia.

Detikcom sudah mencoba melakukan konfirmasi ke Boby. Tapi telepon dan pesan detikcom tak berbalasa. Detikcom sempat bertemu dengan rekan Boby pada Selasa (6/9) malam. Namun rekannya itu tak mau dikutip, dia sempat memberi penjelasan. Dan menyampaikan kalau Boby tidak bisa datang.

Sumber : http://news.detik.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Kasus Boby Aktivis Gema Pembebasan, UI: Jaga Kampus Agar Bebas dari Politik Praktis"

Post a Comment

Sumber Lain