Kondisi Balita Pemakan Ular Hidup-hidup Makin Melemah


SERANG - Kondisi Arnah Destiani hari demi hari semakin lemah akibat adanya gangguan pernafasan dan diare yang diderita balita pemakan ular hidup-hidup ini.

Meskipun menurun, balita berusia 18 bulan warga Kampung Linduk, Desa Linduk, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Banten hanya dirawat seadanya di rumah berukuran 3x5 meter karena keterbatasan biaya untuk dirawat di rumah sakit.

"Buat makan sehari-hari juga susah, apalagi buat berobat. Suami enggak jelas kerjanya, cuma bisa pasrah," kata sang ibu Arsanah ditemui di kediamannya.

Tak hanya kesulitan untuk makan, mereka pun tinggal di dalam rumah yang tak memiliki lemari untuk menyimpan pakaian.

Sehingga tempat tinggalnya yang berada di tengah sawah dengan dikelilingi sungai kotor tak layak ditempati.

Anak bungsu pasangan Radi alias Ahong (37) dan Arnasah (31) juga sempat dibawa ke RS dr Drajat Prawiranega, namun karena tak ada biaya selama menjalani perawaran. Arnah dibawa pulang dengan alasan akan berobat jalan.

"Mau gimana uang buat makan di rumah sakit engga ada, yah dibawa pulang 10 hari lalu," ujarnya.

Orangtua Arnah yang bekerja sebagai buruh tani kini hanya bisa terbaring di atas kasur lusuh di dalam rumah dengan dinding anyaman bambu ditambal dengan kayu bekas sambil memberikan susu, agar kondisinya tidak semakin parah.

"Yah gini ajah, ditidurin dikasih susu, dikasih obat seadanya, mau gimana lagi," ucapnya.


Sumber : http://daerah.sindonews.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Kondisi Balita Pemakan Ular Hidup-hidup Makin Melemah"

Post a Comment

Sumber Lain