Jakarta - Tujuh partai politik di tingkat DKI sudah mendeklarasikan Koalisi Kekeluargaan yang bertekad menghadirkan penantang untuk petahana di Pilgub DKI 2017. Akankah koalisi itu solid?
Koalisi Kekeluargaan yang beranggotakan PDIP, PPP, PKS, Gerindra, PKB, PAN, dan Partai Demokrat itu sudah 'digoyang' saat baru berusia beberapa hari. Ujian itu datang dari Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Muhammad Sangaji.
Hanura sendiri sudah menyatakan mendukung petahana yaitu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama Nasdem dan Golkar. Menurut Muhammad Sangaji, partai pendukung Ahok akan bertambah dari anggota Koalisi Kekeluargaan.
"Menurut saya koalisi itu masih prematur karena kebijakan ini ada di depan pimpinan pusat. Kalau Hanura, NasDem dan Golkar sudah ada rekomendasi dari dewan pimpinan pusat sedangkan 7 partai itu kecuali Gerindra ya karena sudah pasti mendukung Sandiaga Uno karena ada rekomendasi itu sedangkan kita menunggu kebijakan DPP jadi menurut saya itu kebijakan yang masih prematur," kata Muhammad Sangaji yang akrab disapa Ongen ini kepada wartawan usai pertemuan di Kantor DPP Gerindra DKI Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Aksi pembelotan itu diprediksi akan terjadi pekan depan. Hanura pun yakin akan ada kejutan dalam 10 hari ke depan.
"Seminggu ke depan lah gabung dengan kita. Saya yakin tidak akan lama lagi paling lama 10 hari lagi lah," ucapnya berteka-teki.
Keyakinan Hanura ini bukan tanpa alasan. Deklarator Koalisi Kekeluargaan memang hanya pimpinan di tingkat DKI, bukan tingkat pusat.
Salah satu anggotanya yaitu Gerindra pun mengakui bahwa koalisi itu belum final. Waketum Gerindra Fadli Zon mengatakan bahwa keputusan berkoalisi ada di pimpinan tingkat pusat. Sementara pimpinan daerah hanya menjajaki semua peluang koalisi.
"Itu inisiatif dari parpol di Jakarta, saya kira itu inisiatif yang bagus-bagus saja. Namanya sedang menjajaki, semua kemungkinan harus dijajaki. Koalisi Kekluargaan saya kira bagus, tentu saja itu belum final. Finalnya kan bukan di tingkat DKI tapi di pusat," kata Fadli di sela keterangan pers Jakarta Melayu Festival (JMF) di Warung Pempek Kita di jalan Tebet Timur Dalam, Jakarta Selatan, Rabu (10/8/2016).
Selain itu, Koalisi Kekeluargaan juga memang belum pasti mengusung satu nama pasangan calon. Masing-masing partai punya usulan sendiri dan belum tentu diterima semuanya.
Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan, koalisi kekeluargaan memiliki potensi untuk pecah jika PDIP memutuskan hal yang tidak disepakati oleh 6 partai lainnya. PKB sendiri menanti keseriusan PDIP untuk mengusung Tri Rismaharini di DKI.
"Kalau dari PKB kami menunggu keseriusan PDIP untuk mencalonkan Risma," kata Daniel saat dihubungi, Kamis (11/8/2016).
Akankah Koalisi Kekeluargaan solid hingga menang di Pilgub DKI, atau akan pecah di usia jagung karena ada partai yang membelot?
Sumber : http://news.detik.com
0 Response to "Koalisi Kekeluargaan Belum Final, Partai Apa yang Membelot dukung Ahok?"
Post a Comment