Vaksin Palsu Beredar di RS Harapan Bunda, Dinkes DKI Bantah Kecolongan


Jakarta - Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, menjadi satu-satunya rumah sakit di Jakarta yang menerima vaksin palsu. Dinas Kesehatan DKI Jakarta membantah telah kecolongan dalam masalah pengawasan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menyebut, di Jakarta ada 2.000 lebih tempat pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit. Dia mengakui pihaknya tidak mampu melakukan pengawasan secara menyeluruh.

"Bukan masalah kecolongan. Kamu tahu ada 2.000 klinik lebih tempat-tempat pelayanan kesehatan. Kalau karyawan Dinas Kesehatan suruh mengawasi itu secara keseluruhan, tentunya enggak bisa. Nanti kapan kita melayani masyarakat," kata Koesmadi.

Pernyataan tersebut disampaikan Koesmadi saat diwawancarai wartawan di Kantor Dinas Kesehatan, Jalan Kesehatan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/7/2016) pagi. Dia tengah menemani Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang datang untuk memeriksa stok vaksin untuk warga Jakarta.

Sejak kasus vaksin palsu ini terkuak, lanjut Koesmadi, dia mengaku pihaknya mulai memperketat pengawasan di berbagai fasilitas kesehatan. Karena alasan kurangnya personel tadi, dia juga berharap bantuan dari masayarakat untuk melapor jika ada rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan yang melanggar aturan.

"Semua memang tetap kita awasi, sekarang kita sedang masuk lagi ke tempat-tempat pelayanan kesehatan, supaya kita meyakinkan betul bahwa vaksin-vaksin yang ada di situ pengadaanya betul, dari distributor resmi," ujar Koesmadi.

"Selama ini diawasi oleh Sudinkes, tapi kita butuh kerja sama dengan masyarakat. Kalau mendapatkan (fasilitas layanan kesehatan) yang meragukan atau misalnya caranya enggak benar dan sebagainya, laporkan ke kami," imbuhnya.

Sebelumnya Direktur Utama RS Harapan Bunda dr Finna telah mengakui adanya peredaran vaksin palsu di RS Harapan Bunda. Namun menurutnya manajemen tidak mengetahui karena selama ini pihaknya selalu membeli vaksin dari distributor resmi. Beredarnya vaksin palsu di rumah sakit ini disebutnya karena ulah oknum.

Seperti diketahui dua orang dari RS Harapan Bunda ikut ditetapkan menjadi tersangka kasus vaksin palsu. Mereka adalah dr Indra Sugiarno SpA dan suster Irna. Keluarga besar dr Indra sendiri juga menyebut bahwa dr Indra hanyalah korban karena tidak tahu vaksin itu palsu. Keluarga besar dr Indra tengah mengupayakan penangguhan penahanan ke Bareskrim Polri.

Stok Vaksin untuk Warga DKI Jakarta Aman

Pada kesempatan itu Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Lidyastuti juga memastikan bahwa stok vaksin untuk warga ibu kota aman untuk tahun ini.

Diterangkan Lidyastuti, jenis vaksin yang tersedia di Dinas Kesehatan DKI Jakarta ada 9 jenis, antara lain pentabio, BCG, polio, dan lain-lain.

"Kami merawat vaksin ini seperti merawat bayi karena supaya betul-betul terjaga kualitasnya. Jumlah sasaran kita setiap tahun 150 ribu bayi di DKI Jakarta, jumlah itu sudah sesuai dengan kebutuhan vaksin yang disediakan Kementerian Kesehatan," ujarnya kepada wartawan.

"Vaksin ini secara independen diaudit oleh auditor independen supaya terjaga betul kualitasnya. Ada beberapa monitor indikator yang harus kita jaga. Pertama adalah suhu, suhu harus kita jaga 2-8 derajat celcius. Kita monitor sehari dua kali pagi dan sore. Kemudian ini juga harus berlaku di tingkat layanan. Kita ada supervisi suportif sampai dengan di tingkat layanan untuk memastikan kualitas vaksin kita terjaga," sambungnya memaparkan.

Vaksin-vaksin di Dinas Kesehatan DKI Jakarta itu didistribusikan hingga ke tiap puskesmas di kecamatan. Vaksin ini disebut Lidyastuti bisa diperoleh gratis.

"Di puskesmas kecamatan, semua rumah sakit, dokter praktek pribadi dan klinik bisa mengambil secara gratis vaksin-vaksin kita," ujarnya.

Sumber : http://news.detik.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Vaksin Palsu Beredar di RS Harapan Bunda, Dinkes DKI Bantah Kecolongan"

Post a Comment

Sumber Lain