Sosok Mendikbud Baru Muhadjir Effendy di Mata Kampus yang Pernah Dipimpin


Malang - Presiden Joko Widodo menunjuk Profesor Muhadjir Effendy sebagai Mendikbud menggantikan Anies Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Rektor kelima Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini memang sudah lama digadang bakal masuk bursa menteri.

Setelah menjabat rektor dipegang selama 16 tahun, mulai tahun 2000-2016, Muhadjir mengabdi sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi Pendidikan, Penelitian, Pengembangan dan Kebudayaan periode 2015–2020. Muhadjir seorang sosiolog yang ahli di bidang militer, dan sekaligus sebagai intelektual muslim.

Karier dia di UMM diawali sebagai karyawan honorer, dosen, dan kemudian mulai menjabat sebagai Pembantu Rektor III sejak tahun 1984 pada saat rektor dijabat oleh Prof Malik Fadjar di tahun 1996, dia dipercaya oleh UMM menjadi Pembantu Rektor I dan berakhir pada tahun 2000 saat dia terpilih memimpin kampus di Jalan Raya Tlogomas, Kota Malang.

Selain mengabdikan diri di bidang pendidikan, Muhadjir juga dikenal sebagai seorang kolumnis yang banyak menyoroti masalah agama, pendidikan, sosial, politik dan juga tentang kemiliteran.

Kemampuannya menulis esai didasari oleh pengalaman sewaktu mahasiswa sebagai seorang wartawan yang membidani lahirnya 'Komunikasi', koran kampus di tempatnya kuliah dan mengajar Universitas Negeri Malang (UM) dan koran kampus Bestari di UMM. Kegiatan sosial banyak dilakukan dengan perannya sebagai pengurus Muhammadiyah mulai tingkat ranting hingga Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.

Selain itu, Muhadjir juga dipercaya menjadi salah satu anggota Badan Narkotika Nasional (BNN), pendekar Tapak Suci, pengurus HMI, bahkan sempat mengabdikan dirinya di bidang politik sebagai salah satu Ketua Dewan Pakar Golkar untuk wilayah Malang.

Pria kelahiran Madiun 29 Juli 1956 ini putra dari pasangan Soeroja dan Ibu Sri Soebita. Kedua orang tuanya telah wafat beberapa tahun lampau.

Semasa hidup, ayah Muhadjir mengabdikan diri sebagai guru madrasah, kepala desa, aktif di partai politik Masyumi dan berdedikasi di bidang kesenian tradisional sebagai seorang dalang wayang kulit.

Setelah menempuh pendidikan formal mulai SD hingga PGAN 6 tahun di daerah asalnya, Muhadjir kemudian melanjutkan kuliah di IAIN Malang dan memperoleh gelar Sarjana Muda (BA) tahun 1978.

Selanjutnya dia menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana di IKIP Negeri Malang (sekarang UM) tahun 1982. Pendidikan strata 2 diselesaikan di Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada dan memperoleh gelar Magister Administrasi Publik (MAP) tahun 1996.


Tahun 2008, Muhadjir berhasil menyelesaikan pendidikan strata 3 pada Jurusan Ilmu-ilmu Sosial dan memperoleh gelar doktor bidang sosiologi militer di Program Doktor Universitas Airlangga.

Selain pendidikan formal, dia juga beberapa kali mengikuti kursus di luar negeri, antara lain di National Defence University, Washington DC (1993) dan di Victoria University, British Columbia, Canada (1991).

Semasa kuliah, Muhadjir menekuni profesi sebagai wartawan di beberapa koran diantaranya Komunikasi (koran kampus IKIP Malang) sejak tahun 1982, koran Bestari UMM (1986), majalah Semesta Surabaya (1979-1980), koran Warta Mahasiswa (Dirjen Dikti) 1978-1982, koran Mimbar Universitas Brawijaya (1978-1980), dan Mingguan Mahasiswa (Surabaya) pada tahun 1978.

Hingga sekarang, dia masih aktif menulis berbagai artikel di beberapa koran lokal dan regional. Hobi menulis juga ditunjukkan dalam karya bukunya, terakhir mengurai tentang profesionalisme militer, khususnya TNI setelah era reformasi.

Muhadjir Effendy menikahi Suryan Widati, pengajar di Politeknik Negeri Malang. Dia dikaruniai tiga orang anak.

Kepala Humas UMM Nasrullah mengaku ikut berbangga, Presiden Jokowi memberikan kepercayaan kepada mantan rektornya. "Kami turut berbangga dan pastinya akan mendukung. Semoga beliau amanah untuk pendidikan lebih baik di Indonesia," ujar Nasrullah kepada detikcom, Rabu (27/6/2016).

Di mata Nasrullah, Muhadjir memiliki kepedulian tinggi pada pendidikan. Ketika menjabat di PP Muhammadiyah, Muhadjir konsen terhadap bidang yang diembannya "Pak Muhadjir itu konseptor handal, pekerja keras dan sangat peduli dengan pendidikan," tutup dia.

Pelantikan menteri hasil reshuffle jilid 2 digelar siang ini di Istana, Jakarta. Muhadjir kini resmi jadi Mendikbud baru menggantikan Anies Baswedan.


Sumber : http://news.detik.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Sosok Mendikbud Baru Muhadjir Effendy di Mata Kampus yang Pernah Dipimpin"

Post a Comment

Sumber Lain