Kisah Fatma Mengajar di Rimba Pinus, Jadikan Perpustakaan sebagai 'Rumah'


Banyuwangi - Hari masih pagi, seorang perempuan bertubuh langsing tiba menghampiri dengan mengulurkan tangan dan tersenyum ramah. Perempuan berkerudung ini ialah Fatmawati Nadlirah (27). Ia adalah salah satu orbitan program Banyuwangi Mengajar yang mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar di daerah pinggiran, sebuah perkampungan kecil di tengah rimba hutan pinus.

Ya, kampung ini biasa disebut sebagai Kampung Baung. Baung yang dalam bahasa setempat diartikan sebagai anjing. Untuk bisa menjangkau kampung ini, tentu bukan hal mudah. Dari kota Banyuwangi menuju perkampungan Dusun Sumberurip, Barurejo, Kecamatan Siliragung yang secara administratif menaungi kampung tersebut, perlu ditempuh perjalanan sejauh 50 kilometer (km). Dari lokasi tersebut, masih ada jarak tempuh sejauh 12 kilometer dengan melewati kawasan hutan pinus terlebih dahulu.

Jika masuki perkampungan ini, jangan harap telepon genggam kita bisa berdering. Pasalnya, di lokasi perkampungan hutan pinus itu akses sinyal telekomunikasi terputus.

"Orang-orang biasanya menyebut tempat itu kampung 'Baung'. Mungkin karena banyaknya anjing hutan, ya?. Dan jangan berharap ada sinyal telekomunikasi di sini. Akses ke sana memang penuh tantangan, kita harus melewati hutan pinus dulu untuk sampai ke sana," cerita Fatma, Jumat (15/7/2016).

Sumber : http://news.detik.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Kisah Fatma Mengajar di Rimba Pinus, Jadikan Perpustakaan sebagai 'Rumah'"

Post a Comment

Sumber Lain