Saat Dua Ali Bertemu di Jakarta


Jakarta - Momen menarik juga terjadi pada tahun 1973, sebelum pertandingan akbar antara Muhammad Ali melawan juara tinju Belanda Rudie Lubbers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 20 Oktober 1973. Ali bertemu dengan Gubernur Jakarta Ali Sadikin.

Dokumentasi pertemuan mereka tercatat di bagian IPHOS Perpustakaan Nasional. Dalam foto tersebut, terlihat Ali berdiri di samping kiri sang gubernur. Ali memakai jubah bermotif batik dengan dalamnya memakai setelan jas lengkap berdasi. Sementara Gubernur Ali Sadikin mengenakan baju safari dan berkacamata. Belum diketahui isi pertemuan mereka.

Dalam caption foto tersebut, tertulis: Gubernur KDKI Jaya Ali Sadikin menerima petinju Muhammad Ali dan Rudi Lubbers. Tidak disebutkan tanggal pertemuan dan lokasinya. Namun diduga kuat, foto diambil saat mereka berada di kantor Gubernur di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Muhammad Ali dikenal sebagai petinju yang trengginas di atas ring. Kemampuannya dibarengi juga dengan pernyataan sesumbar. Sampai dia dijuluki 'Si Mulut Besar'. Sisi sosialnya mampu mengubah banyak hal di kampung halamannya. Sementara Ali Sadikin dikenal sebagai pemimpin 'bertangan dingin' dan keras terhadap anak buah. Dia juga cukup membuat banyak perubahan di Jakarta.

Ada juga foto saat Ali melakukan timbang badan di Stadion Gelora Bung Karno. Saat itu, dia memakai jaket lalu dikerubuti wartawan untuk wawancara


Sekilas soal pertandingan Ali dan Lubbers. Pertandingan ini menjadi ajang pemanasan bagi pemilik nama asli Cassius Clay itu untuk membalas dendam terhadap rival beratnya, Joe Frazier. Sebelumnya, Ali mesti menyerahkan sabuk gelar juara kelas berat kepada Frazier pada 8 Maret 1971 di New York, Amerika Serikat.

Sebelum duel melawan Lubbers, Ali sesumbar akan meng-knockout petinju Belanda itu di ronde kelima. Tapi pada kenyataannya, Lubbers mampu bertahan hingga 12 ronde tapi Ali keluar sebagai juara dengan kemenangan angka mutlak.

Namun demikian, Lubbers babak belur dengan hidung dan pelipis matanya berdarah. Ali mendominasi setiap ronde, tapi tidak ngotot menjatuhkan lawannya. Satu hal yang menarik adalah, Ali amat jarang menggunakan senjatanya, yakni tangan kanannya. Rupanya Ali memang sengaja melakukan hal tersebut.

"Aku menyimpan tangan kananku untuk Joe Frazier," kata dia sambil mengepalkan tangan kanannya, seperti yang diceritakan Joe Ryan dalam bukunya 'Heavyweight Boxing in the 1970s: The Great Fighters and Rivalries'.

Pertarungan Ali kontra Lubbers itu mampu menyedot begitu banyak penonton. Disebutkan dalam buku 'The Mammoth Book of Muhammad Ali' karya David West, sekitar 35.000 masyarakat Indonesia menyaksikan secara langsung dan di sebuah pameran mengenai Ali dihadiri oleh 45.000 orang.
(mad/mad)

Sumber : http://news.detik.com

 
AV> 


Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Saat Dua Ali Bertemu di Jakarta"

Post a Comment

Sumber Lain