HONGKONG- Salah
satunya adalah seorang Kardinal Joseph Zen ikut memprotes terhadap
pelanggaran kebebasan beragama di Cina. Penyelenggara kegiatan tersebut
mengatakan pihak berwenang di Cina secara paksa menurunkan salib lebih
dari 2.000 gereja di Zhejiang dalam dua tahun terakhir, demikian seperti
yang disampaikan South China Morning Post.
Institut
Kristen Hong Kong, Kelompok Kristen Peduli Sosial, Komisi Katolik
Peradilan dan Perdamaian Hong Kong mengikuti aksi protes di depan Kantor
Perhubungan Hong Kong – China. Para demonstran meletakkan bunga untuk
menghormati kenangan mereka yang telah meninggal berjuang untuk
kebebasan beragama di Cina, lapor Asia News.
Sementara
itu Kardinal Zen menyampaikan khotbahnya selama protes dan mengingatkan
bahwa mereka tidak dapat tinggal diam melihat saudara-saudara mereka di
daratan Cina sedang teraniaya oleh karena iman yang dimilikinya. Selain
itu, ia meminta para pemimpin negara untuk menyelidiki situasi
tersebut, melepaskan para pemimpin agama yang di penjara, dan memberikan
kembali hak kebebasan beragama mereka.
“Kita
tidak bisa diam berdiri di sisi ini. Jika kita tidak berbicara, berarti
kita adalah kaki tangan. Kami ingin pemimpin negara serius meligar
tindakan barbar yang dilakukan untuk melanggar kebebasan beragama dan
menjamin hak-hak dari para warga secara keamanan pribadi dan
mengembalikan rasa menghargai kepada para jemaat,” jelas Kardinal Zen.
Kardinal
Zen juga menambahkan bahwa kebebasan beragama di Hong Kong kian
memburuk. Cukup mengkhawatirkan bila kampanye anti Kristen di Cina dapat
mempengaruhi Hong Kong. Beliau juga meminta untuk para warga bergerak
mencegah situasi ini semakin memburuk. Protes ini muncul karena pidato
Presiden Cina Xi Jinping baru-baru ini dalam pertemuannya, dimana beliau
menekankan keunggulan Partai Komunis atas kelompok-kelompok agama.
Sumber : christiandaily.com
0 Response to "Umat Kristen di Hongkong Protes Penindasan Agama di China"
Post a Comment