KALTENG- Warga di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, nampaknya belum bisa terbebas dari krisis listrik. Sebab, Perusahaan Listrik Negara Muara Teweh memperpanjang pemadaman bergilir, dengan alasan kerusakan mesin pembangkit listrik tenaga diesel tak kunjung tuntas sejak Februari 2016.
"Jadwal pemadaman yang baru ini diberlakukan mulai Senin (23/5) sampai 5 Juni 2016," kata Manajer PT PLN Muara Teweh, Tato Wijarnako, di Muara Teweh, Senin (23/5).
Pemadaman bergilir itu akan terbagi dalam dua waktu, yakni pada pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB dilakukan pemadaman enam hari sekali, yaitu lima nyala dan sehari padam. Kemudian pukul 16.00-24.00 WIB dilakukan pada tiga hari sekali (dua kali nyala dan sehari padam). Jadwal ini memang berkurang ketimbang sebelumnya, yakni delapan jam padam dan hanya delapan jam menyala selama sembilan hari.
Tato mengatakan, pemadaman diberlakukan bagi pelanggan di Muara Teweh, desa dan kecamatan, dengan waktu berbeda diatur sesuai porsi sama.
"Pemadaman ini rencananya lebih berkurang lagi. Rencananya empat mesin dari Kota Baru, Kalimantan Selatan bisa beroperasi semua hingga Minggu (22/5). Namun hanya tiga mesin yang bisa, satu mesin masih menunggu spare part tambahan," ujar Tato, seperti dilansir dari Antara.
Upaya mengatasi krisis listrik ini buat menyambut bulan Ramadan pada awal Juni 2016. PLN menjanjikan memangkas defisit daya listrik. Caranya, dalam waktu dekat mereka akan mendatangkan dua unit mesin generator dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam, Kalimantan Selatan, dengan daya 2.200 kilowatt (KW).
Pemindahan mesin dan panel itu dilakukan sejak Minggu (22/5), dengan target waktu selama tiga pekan (21 hari) sudah terpasang, dan beroperasi di PLTD Muara Teweh.
"Saat ini kami sedang mempersiapkan pembersihan lokasi, pekerjaan atap dan pondasi mesin. Yang diharapkan jika mesin sudah sampai Muara Teweh, pondasi sudah siap digunakan," tambah Tato.
Di samping itu, kata tato, pekerjaan pemeliharaan rutin (overhaul) mesin DAG dengan daya 800 KW juga sedang dalam pekerjaan. Dari kontrak awal 22 hari akan dipercepat dengan menambah tenaga kerja, dan lembur hari Sabtu dan Minggu, sehingga target sesegera mungkin sebelum bulan puasa sudah selesai dan bisa beroperasi kembali.
Tato juga menjanjikan lebih lanjut dengan PLN Wilayah Kalsel dan Kalteng, buat mempercepat penyelesaian pembangunan transmisi Muara Teweh-Buntok, Kabupaten Barito Selatan, pihak Ophir Bangkanai, dan SKK Migas untuk beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Blok Bangkanai di Desa Karendan, Kecamatan Lahei.
Tato berharap, saat transmisi selesai, pihak Ophir sudah harus menyuplai gas buat mengoperasikan PLTMG Bangkanai. Sehingga krisis listrik di daerah ini segera teratasi.
"Atas krisis listrik yang membuat pemadaman ini kami minta pengertian dan mohon maaf kepada masyarakat," tutup Tatok.
[ary]
Sumber: http://www.merdeka.com
0 Response to "Muara Teweh masih krisis listrik, pemadaman bergilir diperpanjang"
Post a Comment