JAKARTA - Pemerintah Indonesia mempromosikan toleransi dan moderasi untuk melawan radikalisme yang marak di dunia.
Promosi toleransi yang digencarkan Indonesia ini disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi dalam dialoga HAM Indonesia dengan Norwegia, Senin (30/5/2016).
Menlu Retno mengatakan, banyaknya konflik di dunia telah menyebabkan krisis kemanusian dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM).
”Konflik dan perang banyak terjadi di dunia menciptakan penderitaan manusia dan menciptakan krisis kemanusiaan. Bahkan HAM yang dasar saja tidak bisa dipenuhi,” katanya.
“Demokrasi tidak berlaku di banyak negara. Nilai-nilai plularisme, toleransi dan moderasi dibiarkan begitu saja. Hal ini menumbuhkan intoleransi, kekerasan, radikalisme, krisis demokrasi serta kurangnya good governance,” lanjut Menlu Retno.
Menurutnya, sebagai bagian dari komunitas internasional, Indonesia terus berupaya untuk mempromosikan toleransi dan berupaya untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang ada di dunia saat ini.
Namun, kata dia, mustahil bagi Indonesia untuk sendirian menyelesaikan masalah tersebut. Indonesia membutuhkan kerjasama dengan banyak pihak, termasuk dengan Norwegia.
"Indonesia terus berupaya untuk mengatasi tantangan-tangan tersebut, kami terus mempromosikan toleransi dan moderasi, serta demokrasi dan penerapannya. Dalam menjawab tantangan ini, kami tidak hanya menyuarakan moderasi dan demokrasi, tapi juga kondisi konduktif terhadap perlawanan radikalisme,” ujarnya.
”Tidak bisa hanya pemerintah seorang diri yang melakukannya, karena itu kami lakukan pendekatan yang melibatkan banyak stakeholders termasuk pemuka agama, akademisi, pemuda, media, private sector dan masyarakat sipil. Satu negara saja tidak bisa melawan semua tantangan itu, kita perlu kerjasama internasional. Dialog dan kooperasi Indonesia-Norwegia adalah salah satu bagian dari upaya indonesia untuk mempromosikan, meningkatkan dan melindungi HAM,” imbuh Menlu perempuan pertama Indonesia ini.
Sumber: http://international.sindonews.com
0 Response to "Lawan Radikalisme yang Marak di Dunia, Indonesia Promosi Toleransi"
Post a Comment