Jakarta - Kepala Badan Nasional Penyaluran dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid didapuk menjadi Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu Indonesia I meliputi wilayah Jawa dan Sumatera Partai Golkar. Nusron yang sempat dipecat sudah dipulihkan dan masuk pengurus 'akselerasi kerja' Partai Golkar periode 2016-2019.
Terkait hal ini, Nusron akan menemui langsung Presiden Jokowi. Hal tersebut untuk menanyakan apakah boleh rangkap jabatan di pemerintahan dan partai politik.
"Setelah ini diumumkan, ada SK saya menghadap ke pak presiden. Apa diperkenankan apa tidak, apakah boleh merangkap atau pilih salah satu. Dua-duanya untuk kepentingan rakyat," kata Nusron di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (30/5).
Sebelumnya Nusron sudah merasa akan menjadi pengurus Partai Golkar. Bahkan dia pernah menanyakan jika dia menjadi pengurus partai, bagaimana pendapat Jokowi.
Terkait hal ini, Nusron akan menemui langsung Presiden Jokowi. Hal tersebut untuk menanyakan apakah boleh rangkap jabatan di pemerintahan dan partai politik.
"Setelah ini diumumkan, ada SK saya menghadap ke pak presiden. Apa diperkenankan apa tidak, apakah boleh merangkap atau pilih salah satu. Dua-duanya untuk kepentingan rakyat," kata Nusron di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (30/5).
Sebelumnya Nusron sudah merasa akan menjadi pengurus Partai Golkar. Bahkan dia pernah menanyakan jika dia menjadi pengurus partai, bagaimana pendapat Jokowi.
"Waktu masih wacana pernah ngadep, waktu itu (Jokowi) senyum-senyum saja," tuturnya.
Menurut Nusron, di tengah dualisme kepengurusan dan tantangan menjelang Pemilu, menurutnya Partai Golkar memiliki kesempatan untuk recovery. "Salah satunya adalah sisi baik kepengurusan ini adalah mau dan berani akomodir tokoh kritis dan pembaharu," ungkapnya.
"Ini pertaruhan bagi saya dan barisan anak-anak muda. Salah satu sinyal recovery Pilkada, 102, kita 53. Minimal angka di atas 50 persen. Pilkada putaran pertama di bawah 50 persen, kita posisi 8. Ini sangat mengecewakan. Pilkada bukan tujuan, itu jalan untuk mencapai pemenangan pemilu. Kalau menang Pilkada, Pileg menang," imbuhnya.
Menurut Nusron, di tengah dualisme kepengurusan dan tantangan menjelang Pemilu, menurutnya Partai Golkar memiliki kesempatan untuk recovery. "Salah satunya adalah sisi baik kepengurusan ini adalah mau dan berani akomodir tokoh kritis dan pembaharu," ungkapnya.
"Ini pertaruhan bagi saya dan barisan anak-anak muda. Salah satu sinyal recovery Pilkada, 102, kita 53. Minimal angka di atas 50 persen. Pilkada putaran pertama di bawah 50 persen, kita posisi 8. Ini sangat mengecewakan. Pilkada bukan tujuan, itu jalan untuk mencapai pemenangan pemilu. Kalau menang Pilkada, Pileg menang," imbuhnya.
Sumber: http://www.merdeka.com
0 Response to "Diangkat jadi pengurus Golkar, Nusron Wahid minta petunjuk Jokowi"
Post a Comment