Bandung - Pada sesi kedua debat caketum, para caketum mendapat
jatah memilih panelis yang akan memberinya pertanyaan. Caketum Ade
Komarudin berdebat dengan Ichsanuddin Noorsy, sedangkan Novanto
berhadapan dengan Firmanzah.
Dalam sesi kedua ini, caketum diminta memilih nama panelis secara diundi. Ada tiga panelis, yaitu Ichsanuddin Noorsy Akom mendapat panelis Ichsanudin Noorsy, Firmanzah dan Effendi Ghozali.
Akom mendapat undian Ichsanuddin Noorsy yang menanyakan soal UMKM serta tantangan yang dihadapi. Kemudian juga soal pendidikan.
"Pendidikan harus ada wajib belajar 12 tahun, minimal itu," kata Akom dalam debat caketum yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (13/6/2016) malam.
Lalu panelis bertanya bagaimana menghadapi masalah pendidikan. Sebab pengangguran banyak datang dari lulusan sekolah kejuruan.
"Kita salah tidak melihat, harusnya sesuaikan dengan potensi kearifan lokalnya. Kalau kita mampu memetakan sesuai dengan daerah Saya yakin bisa terserap dengan baik," ucap Akom.
Akom lalu menjelaskan potensi daerahnya yang ada di Jawa Barat. Menurutnya yang harus dikembangkan termasuk disesuaikan dengan kejuruan sekolah adalah soal industri dan pertanian.
"Masalah yang ada saat ini. Di daerah saya, lahan sudah tergerus industri," tutur Ketua DPR itu.
"Kalau itu kan masalah tata ruang," tukas Ichsanudin.
Tak mau kalah, Akom berargumentasi. Ia mengatakan harus melihat masalah sesuai kebutuhan pasar yang ada.
"Bukan tata ruang, ini harus melihat kebutuhan pasar. Kalau Anda mau melawan pasar silakan, saya tidak sanggup. Yang penting masyarakat sejahtera, bisa menyekolahkan anak-anaknya. Bisa bagus SDM nya," argumen Akom.
Novanto pun kemudian mendapat giliran. Dia mendapat panelis Firmanzah dan ditanya lebih prioritaskan mana antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan.
"Ini tepat, seperti yang saya pikirkan. Ini penting sekali," jawab Novanto lalu mendapat tawa renyah penonton dan tepuk tangan.
"Kita sudah bisa naikkan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, tapi kesenjangan masih ada. Dapil saya di NTT kesenjangan makin berat. Penduduknya ada yang masih belum pakai listrik. Antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan harus rata," ujar Novanto.
"Kalau harus dipilih, maka harus sinambungkan," lanjutnya. Tak ada debat berarti antara Novanto dan Firmanzah.
Sumber: http://news.detik.com
Dalam sesi kedua ini, caketum diminta memilih nama panelis secara diundi. Ada tiga panelis, yaitu Ichsanuddin Noorsy Akom mendapat panelis Ichsanudin Noorsy, Firmanzah dan Effendi Ghozali.
Akom mendapat undian Ichsanuddin Noorsy yang menanyakan soal UMKM serta tantangan yang dihadapi. Kemudian juga soal pendidikan.
"Pendidikan harus ada wajib belajar 12 tahun, minimal itu," kata Akom dalam debat caketum yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (13/6/2016) malam.
Lalu panelis bertanya bagaimana menghadapi masalah pendidikan. Sebab pengangguran banyak datang dari lulusan sekolah kejuruan.
"Kita salah tidak melihat, harusnya sesuaikan dengan potensi kearifan lokalnya. Kalau kita mampu memetakan sesuai dengan daerah Saya yakin bisa terserap dengan baik," ucap Akom.
Akom lalu menjelaskan potensi daerahnya yang ada di Jawa Barat. Menurutnya yang harus dikembangkan termasuk disesuaikan dengan kejuruan sekolah adalah soal industri dan pertanian.
"Masalah yang ada saat ini. Di daerah saya, lahan sudah tergerus industri," tutur Ketua DPR itu.
"Kalau itu kan masalah tata ruang," tukas Ichsanudin.
Tak mau kalah, Akom berargumentasi. Ia mengatakan harus melihat masalah sesuai kebutuhan pasar yang ada.
"Bukan tata ruang, ini harus melihat kebutuhan pasar. Kalau Anda mau melawan pasar silakan, saya tidak sanggup. Yang penting masyarakat sejahtera, bisa menyekolahkan anak-anaknya. Bisa bagus SDM nya," argumen Akom.
Novanto pun kemudian mendapat giliran. Dia mendapat panelis Firmanzah dan ditanya lebih prioritaskan mana antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan.
"Ini tepat, seperti yang saya pikirkan. Ini penting sekali," jawab Novanto lalu mendapat tawa renyah penonton dan tepuk tangan.
"Kita sudah bisa naikkan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, tapi kesenjangan masih ada. Dapil saya di NTT kesenjangan makin berat. Penduduknya ada yang masih belum pakai listrik. Antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan harus rata," ujar Novanto.
"Kalau harus dipilih, maka harus sinambungkan," lanjutnya. Tak ada debat berarti antara Novanto dan Firmanzah.
Sumber: http://news.detik.com
0 Response to "Akom Berdebat dengan Ichsanuddin Noorsy, Novanto Tenang Hadapi Firmanzah"
Post a Comment