Manila, - Jumlah korban jiwa terus bertambah dalam perang melawan kejahatan yang digaungkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Menurut kepolisian, data terbaru menunjukkan sekitar 2.400 orang telah tewas dalam waktu kurang dari tiga bulan sejak Duterte dilantik menjadi presiden.
Namun menurut kepolisian Filipina seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (5/9/2016), sebagian besar tersangka pengedar narkoba dan tersangka kejahatan lain yang tewas itu, bukan karena ditembak polisi. Namun kematian mereka tercatat sebagai "kematian yang masih diselidiki", yang artinya pihak lain mungkin terlibat.
Kepolisian menyatakan, aparat polisi telah menewaskan 1.011 tersangka pelaku kejahatan sejak Duterte menjadi presiden pada akhir Juni lalu. Sedangkan 1.391 kematian lainnya saat ini masih diselidiki.
Duterte meraih kemenangan telak dalam pemilihan presiden pada Mei lalu dan bersumpah akan membasmi kejahatan dan menewaskan 100 ribu pelaku kejahatan.
Sejak itu, kepolisian telah menembak mati beberapa tersangka pengedar narkoba setiap hari. Sementara para tersangka lainnya tewas oleh para pria bersenjata misterius atau ditemukan tewas dengan tulisan yang menyebutkan mereka pengedar narkoba.
Kepolisian Filipina bersikeras bahwa mereka membunuh hanya untuk membela diri, dan pembunuhan lainnya dilakukan oleh sindikat narkoba yang berusaha membungkam anggota-anggota mereka.
Sumber : http://news.detik.com
0 Response to "2.400 Orang Tewas dalam Perang Melawan Kejahatan di Filipina"
Post a Comment