Menanti Titah Megawati untuk Pilgub DKI


Jakarta - Publik menanti instruksi Megawati Soekarnoputri. Maklum, di tangan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia itulah nama bakal calon gubernur DKI Jakarta dari PDIP akan ditentukan. Nama pilihan Megawati nantinya akan melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang terlebih dulu telah memastikan maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.

Di saku Megawati kini sudah ada 6 bakal cagub DKI hasil penjaringan yang dilakukan DPD PDIP DKI. Sayang keenam nama itu tak dimunculkan ke publik. Selain keenam nama itu ada juga kader internal PDIP potensial yang dianggap layak melawan Ahok di Pilgub DKI. Kader potensial itu antara lain Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya hampir menuntaskan penjaringan bakal cagub DKI. Kini semua kader menunggu instruksi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Untuk DKI kita sudah finalisasi. Yang penting di DKI ini seluruh mesin bergerak, mempersiapkan diri menunggu instruksi Ibu Ketum (Megawati)," kata Hasto kepada wartawan, Rabu (3/8).

Saat Megawati belum juga memutuskan, sejumlah lembaga survei mulai menakar kekuatan nama-nama cagub DKI yang beberapa di antaranya adalah kader PDI Perjuangan. Paling mutakhir adalah survei dari Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia yang dipublikasikan Senin, 1 Agustus 2016.

Hasil Laboratorium Psikologi Politik UI, Risma mengungguli Ahok di sejumlah bidang yaitu governability, leadership, komunikasi politik dan integritas moral. Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI Hamdi Muluk menyebut ada dua nama yang berpotensi menjadi lawan berat Ahok di Pilgub DKI. Satu nama di antaranya adalah kader PDIP yang kini menjadi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Nama kedua adalah Ridwan Kamil yang kini menjadi Wali Kota Bandung, Jawa Barat. "Yang bisa lawan Ahok kan 2 orang ini kan (Risma dan Ridwan Kamil)," kata Hamdi kepada wartawan di Madame Ching Restaurat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2016).

Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes juga menilai bahwa Risma akan menjadi calon terberat untuk Ahok di Pilgub DKI. Risma, kata Arya, berpeluang mendapat dukungan warga Jakarta dari kelas menengah dan para pemilih muda yang notabene adalah basis pendukung Ahok.

"Basisnya seperti itu. Pemilih muda, pemilih pemula yang baik secara pendidikan. Kalau bisa masuk ke basis ini mungkin bisa membantu kandidat tersebut. Tapi kandidat lawan harus disukai media," sebutnya.

Hal lain yang bisa mendulang kemenangan bagi Risma adalah kinerjanya selama memimpin Surabaya. Prestasi Risma di Surabaya cukup banyak dan juga bisa disandingkan dengan keberhasilan Ahok memimpin Jakarta.

"Risma mempunyai banyak prestasi yang tak kalah dibanding Ahok. Dia penerima Bung Hatta Anti Corruption Award. Kinerjanya juga bagus, mungkin akan berpeluang sebagai lawan terberat Ahok," kata Arya.

Meski banyak suara mendukung Risma untuk maju Pilgub DKI, hingga kini PDI Perjuangan belum juga menetapkan satu nama yang akan diusung. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati belum memberikan titahnya.

Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengatakan, berdasarkan pengalaman pilkada sebelumnya, Megawati Soekarnoputri selalu mengambil keputusan di menit-menit terakhir.

"Berdasarkan pengalaman periode 2012 lalu, maupun sebelum-sebelumnya, biasanya PDIP memutuskan menjelang pendaftaran," kata Eriko Sotarduga saat dihubungi detikcom, Kamis (4/8/2016).

Eriko mengatakan PDIP akan melihat dinamika di masyarakat hingga menit akhir jelang pendaftaran cagub dari parpol pada 19 September-21 September 2016. PDIP sedang mengumpulkan data cagub idaman warga Ibu Kota.

"Masyarakat DKI pasti mencari figur yang bisa memecahkan masalah yang ada, baik itu kemacetan, baik itu mengenai masalah kependudukan. Kami masih mengumpulkan data," kata Eriko.

Sumber : http://news.detik.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Menanti Titah Megawati untuk Pilgub DKI"

Post a Comment

Sumber Lain