Jakarta - Presiden Joko Widodo akhirnya menepati ucapannya setelah pada bulan Mei 2016 lalu sempat mengancam akan bikin ribut kalau sejumlah daerah belum juga menggunakan dana yang sudah ditransfer buat kebutuhan daerah.
Jika anggaran ini tidak juga dibelanjakan daerah, Jokowi akan segera mengumumkan nama-nama daerah yang mengendapkan uang itu.
"Uang Rp 220 triliun kalau digunakan itu besar sekali. Triwulan pertama di kementerian/lembaga, kita hanya keluar Rp 280 triliun.
Kalau ini juga keluar, efeknya akan ke mana-mana. Saya peringatkan ke gubernur karena justru yang besar itu di provinsi bukan di kabupaten/kota, tidak perlu saya bacakan (provinsi mana saja), ribut nanti," kata Jokowi saat menyampaikan arahan dalam Penutupan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2016 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2017 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 11 Mei 2016.
Akhirnya Jokowi mengungkap nama - nama daerah tersebut yang tidak patuh terhadap arahan Presiden.
10 pemerintah provinsi terbesar yang masih suka menyimpan dananya di bank, termasuk Provinsi DKI Jakarta yang menampung dananya di bank terbesar.
"Ini ada 10 terbesar provinsi yang menyimpan dananya di bank. Kita mulai buka-bukaan. Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama), duitnya emang gede, tapi nyimpennya juga gede. Masih ada Rp 13,9 triliun," kata Presiden saat membuka acara Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Jakarta, Kamis (4/08/2016).
Provinsi Jawa Barat menempati posisi kedua dengan Rp 8,034 triliun.
Disusul Jawa Timur (Rp 3,9 triliun), Riau (Rp 2,86 triliun), Papua (Rp 2,59 triliun), Jawa Tengah (Rp 2,46 triliun), Kalimantan Timur (Rp 1,57 triliun), Banten (Rp 1,52 triliun), Bali (Rp 1,4 triliun), dan Aceh (Rp 1,4 triliun).
Sedangkan untuk tingkat kabupaten, Jokowi menyebut Bogor menyimpan dana sebesar Rp 1,9 triliun, Badung (Rp 1,6 triliun), Bandung (Rp 1,6 triliun), Bekasi (Rp 1,5 triliun), Tanah Laut (Rp 1,3 triliun), Kediri (Rp 1,39 triliun), Berau (Rp 1,37 triliun), dan Nias (Rp1 ,31 triliun).
Untuk tingkat kota ada Medan sebesar Rp 2,27 triliun, Surabaya (Rp 1,85 triliun), Tangerang (Rp 1,36 triliun), Cimahi (Rp 1,52 triliun), Depok (Rp 1,31 triliun), Magelang (Rp 1,1 triliun), Tangerang Selatan (Rp 1,03 triliun), Serang (Rp 948 miliar), dan Mojokerto (Rp 917 miliar).
"Ini harus segera dikeluarkan. Tolong ini segera dikeluarkan agar segera beredar di masyarakat," katanya.
Namun Presiden mengingatkan pengeluaran harus mengikuti prosedur. "Ikuti prosedur, jangan main keluarkan saja," katanya.
Jelas, Jokowi hendak menunjukan bahwa dirinya punya kedaulatan dan tidak tersandera oleh siapapun tak terkecuali Ahok.
Sumber : http://www.beritateratas.com
0 Response to "Jokowi Marah Besar, Gubernur Ahok Juga Ikut 'Disemprot"
Post a Comment