GALILEA -
Sejumlah arkeolog menemukan sebuah reruntuhan sinagoga (tempat ibadah
Yahudi) di dekat Gunung Tabor, tak jauh dari Tel Rakesh, Israel.
Dalam
penggalian tersebut, ditemukan jejeran batu kapur menyerupai
bangku-bangku yang diduga tempat jemaat duduk. Penemuan tersebut di
sebuah desa Yahudi kuno yang dipercaya berasal dari abad pertama Masehi
Dalam kitab Perjanjian Baru disebutkan, Yesus atau Nabi Isa mengunjungi rumah-rumah ibadat desa di Galilea.
Bangunan
sinagog yang ditemukan itu, panjang 29 kaki dan lebar 26 kaki. Merupakan
tempat Nabi Musa mengajarkan Taurat seminggu sekali.
Sebagian besar
rumah-rumah ibadah, sekitar waktu ini --yang dikenal sebagai Periode
Kuil Kedua-- di sebut berada pusat-pusat kota Yahudi Kuno.
Penemuan ini
adalah yang pertama. Menurut Perjanjian Baru, Yesus melakukan
pelayanannya di kota Kapernaum di pantai barat laut Danau Galilea. Di
kawasan ini terdapat ratusan desa Yahudi hingga keluar kawasan Galilea.
Sejumlah kitab Matius, Markus dan Lukas, memang disebutkan bahwa Yesus mengunjungi desa ini untuk menyebarkan Injil.
Matius 9:35, misalnya, menyatakan: Yesus
pergi melalui semua kota dan desa-desa, mengajar dalam rumah mereka,
memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan segala penyakit dan
kelemahan."
Tapi sampai
sekarang, tidak ditemukan rumah-rumah ibadah pedesaan tersebut, sehingga
penemuan ini dianggap sebagai sejarah awal yang penting bagi Kristen.
Arkeolog menemukan situs ini puncak bukit yang dikenal sebagai Tel Recheš, dekat Gunung Tabor, Galilea, Israel.
Desain umum
rumah-rumah ibadah tersebut, jamaah duduk sepanjang dinding menghadap
tengah ruangan. Sedangkan pembaca doa berdiri di tengah ruangan untuk
mengajarkan kitab Taurat. Rumah ibadah ini menghadap ke Yerusalem
sebagai kiblat.
Dr Mordechai Aviam, seorang arkeolog kepada Ynetnews, seperti dilansir MailOnline mengatakan bahwa rumah ibadah tersebut dibangun antara 20-40 Masehi dan digunakan hingga pertengahan abad kedua.
"Ini adalah
penemuan pertama sinagog abad pertama di pedesaan Galilea. Penemuan ini
menggambarkan kehidupan pedesaan Yahudi Galilea."
Situs ini
terletak sekitar 17 kilometer timur Nazaret, dan 12 kilometer dari Nin
(Naim). Kendati demikian, belum diketahui nama desa Yahudi kuno tersebut
karena tidak ada referensi yang menyebutkan.
Penggalian
situs ini tidak hanya menemukan bangku batu kapur dan dinding sinagog,
tetapi juga dua pilar besar yang diduga menjadi tiang bagi atap bangunan
tersebut.
Setelah
pemberontakan Bar Kokhba, saat orang-orang Yahudi dari Yudea bangkit
melawan Kekaisaran Romawi, kawasan desa Yahudi kuno ini hancur. Sejak
itu, garis sejarah Yahudi terputus.
Dr Aviam percaya sinagog di Tel Recheš ini dibangun oleh pemilik pertanian untuk keluarga dan para pekerjanya.
"Ini adalah rumah ibadat sederhana tetapi tidaklah mudah untuk membangun sinagog yang sederhana."
"Bangku yang
kami temukan terbuat dari batu Ashlar putih yang indah dan pilar dasar
yang besar membutuhkan biaya yang cukup besar dan mahal."
Ratusan fragmen
lukisan dinding langka dari periode Romawi juga ditemukan di Zippori di
Galilea. Lukisan ini menunjukkan pola bunga, gambar binatang --seperti
punggung harimau dengan ekornya-- dan pola geometris
Penemuan ini dari penggalian kelompok arkelolog yang berbeda di Zippori, taman nasional di Galilea.
Dari hasil
temuan ini, arkeolog percaya bahwa Zippori merupakan pusat kota penting
bagi orang-orang Yahudi selama kekuasaan Romawi dan periode Bizantium,
kata Profesor Zeev Weiss, seorang arkeolog di Universitas Ibrani,
Israel.
Sumber : http://www.bersatulahdalamgerejakatolik.com/
0 Response to "Ini Dia Bangunan Diduga Tempat Yesus Menyebarkan Kristen 2.000 Tahun Lalu "
Post a Comment