Cerita Freddy Budiman Atur Bisnis Narkoba dan Nyabu Bareng Model di Lapas


Jakarta - Freddy Budiman bukan orang sembarangan. Dia sempat mengatur bisnis haramnya dari balik jeruji besi hingga bisa nyabu dengan model cantik di dalam lapas.

Cerita itu terlontar dari seorang model cantik majalah pria dewasa bernama Vanny Rosyane, pada Juli 2013. Vanny yang mengaku berpacaran dengan Freddy itu membeberkan tentang kisahnya dengan Freddy di salah satu ruangan di LP Narkoba Cipinang.


"Kalau ke sana datang tiap jam 11 siang sampai jam 5 sore. Ruangannya sudah disediain. Kami ML (bercinta-red) sama nyabu di sana," tutur Vanny sambil menunjukkan foto sebuah ruangan di LP Cipinang, saat ditemui detikcom di sebuah kafe di Kemang, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2013) malam.

Vanny mengaku tak ambil pusing saat itu tentang adanya narkoba di dalam lapas. Namun pengakuan Vanny itu lalu berbuntut pada reaksi Denny Indraya yang saat itu menjabat sebagai Wamenkum HAM. Kalapas Narkotika Cipinang saat itu Thurman Hutapea sampai dicopot gara-gara nyanyain Vanny.

"Pokoknya sudah ada sabu di dalam sama bong. Kita ngisep aja berdua," kata Vanny.

Namun Freddy telah dihukum mati pada pukul 00.45 WIB, Jumat dini hari tadi. Akhir petualangan bos narkoba itu berakhir ketika jantungnya tertembus peluru regu tembak di Nusakambangan. Sebelumnya Freddy disebut rohaniwan Hasan Makarim terlihat pasrah dan tenang. Kalapas Batu Abdul Aris pun menyebut bahwa Freddy telah bertobat dan bahkan telah bersiap menyambut eksekusi mati padanya.


Hukuman Freddy dimulai dari vonis mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar) pada Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta dan tingkat kasasi. Upaya hukum luar biasa berupa peninjauan kembali juga telah diberikan tetapi MA menolaknya, pekan lalu.

Meski dipenjara di LP Cipinang, Freddy masih bisa mengendalikan bisnis narkobanya hingga ke luar negeri. Di dalam penjara, Freddy melakukan musyawarah jahat dengan Chandra Halim untuk mengimpor 1,4 juta pil ekstasi dari Hong Kong. Operasi disusun rapi melibatkan banyak pihak tapi aparat berhasil mengendusnya dan membongkar aksi itu pada 2013.

Dari terbongkarnya aksi Freddy mengimpor pil ekstasi tersebut, aparat mengendus ada yang berbeda dengan kamar penjara Freddy di LP Cipinang. Setelah digerebek, terungkap Freddy membuat pil ekstasi di dalam kamarnya. Berbagai perkakas dan bahan baku sabu ia dapatkan dari luar dengan menyuap para sipir penjara.

Setelah kasus itu terbongkar, Freddy dipindahkan ke Pulau Nusakambangan. Tapi lagi-lagi Freddy tidak kapok dan terus mengendalikan bisnis narkobanya. Bermodal BlackBerry, Freddy mengoperasikan jaringannya dari dalam penjara super maximum security tersebut dengan aset mencapai miliaran rupiah.

Kasus penyelundupan narkoba kembali dilakukan oleh Freddy di dalam Lapas Nusakambangan. Freddy mengaku mengimpor 50 ribu butir pil ekstasi dari Belanda ke Indonesia lewat Jerman. Paket itu dimasukkan ke kardus dengan tujuan akhir Kantor Pos Cikarang. Freddy menyuruh anak buahnya, Suyanto untuk mengurus paket tersebut.

Sumber : http://news.detik.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Cerita Freddy Budiman Atur Bisnis Narkoba dan Nyabu Bareng Model di Lapas"

Post a Comment

Sumber Lain