Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan nama tunggal calon Kapolri untuk menggantikan Jenderal Badrodin Haiti, yang akan memasuki massa pensiun akhir Juli mendatang. Presiden mencalonkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian, meskipun dia melangkahi empat angkatan dari para seniornya.
Menanggapi hal itu, bakal calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku memiliki pengalaman yang tak jauh beda. Yakni ketika dirinya masih bekerja di salah satu perusahaan.
"Saya pernah melewati itu semua, junior itu bahasa Jepangnya Newamase, harus sowan ke senior-senior, jadi harus disentuh hatinya senior-senior untuk berikan dukungan. Junior hormat sama seniornya, senior harus berikan dukungan karena ini putusan Presiden," ujarnya di lokasi dihadapan para ibu-ibu warga Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Kamis (16/6).
Menurut Sandiaga, terwujudnya reformasi Polri sesuai dengan cita-cita jadi pengayom masyarakat butuh banyak dukungan. Tito yang melewati empat angkatan dari para seniornya tentunya dituntut pintar-pintar untuk merangkul. Sebaliknya, para senior diharapkan untuk memberikan dukungan terhadap Tito.
"Senior jangan berikan jegalan, jangan dipersulit, diberikan bimbingan karena senior juga elemen dari kepolisian. Jadi itu kebesaran hati dan kenegarawan senior-senior maupun juga dari pak Tito sendiri, paling tidak merangkul para senior," jelasnya.
Alangkah baiknya, kata Sandiaga, Tito mulai merangkul dari kini. Sehingga dirinya akan didukung penuh oleh masyarakat juga para senior.
"Ini bulan yang baik, kesempatan yang baik pula untuk buka bersama dan saling bersama untuk Indonesia lebih baik dalam keamanan," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian mengaku sudah mendengar perihal penunjukan sebagai calon Kapolri dari Mensesneg Pratikno dan Seskab Pramono Anung. Tito pun merasa keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan sebuah perintah meski dia sebagai junior lantaran angkatan 1987.
"Ini perintah bagi saya. Saya memahami saya termasuk junior dalam generasi kepolisian. Tapi ini perintah sebagai prajurit tidak boleh langgar perintah apalagi perintah dari Presiden. Pasti akan saya lakukan semaksimal mungkin apapun resikonya," kata Tito di gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/6).
Tito juga berjanji akan merangkul semua senior-senior di kepolisian secara objektif. Apalagi, kata dia, kerja sama dengan senior sudah sering terjadi.
"Waktu Kapolda Papua, saya digantikan dengan senior angkatan 71, kemudian saya digantikan senior 81, saya sendiri 87. Hubungan kami sangat baik dengan senior-senior. Di Polda Metro juga sama. Wakil saya angkatan 83. Orang ketiganya 85, saya angkatan 87. Kemudian pejabat utama banyak angkatan 83, 84, 85, 86. Kami bisa kerja sama dengan baik," terang Tito.
Sumber : http://www.merdeka.com
0 Response to "Tito jadi calon Kapolri, Sandiaga sarankan rangkul senior-seniornya"
Post a Comment