Kisah Muhammad Ali dan Penodong di Jakarta


Jakarta - Muhammad Ali terakhir kali mengunjungi Indonesia pada tahun 1996 dalam misi kemanusiaan mengirim makanan dan obat-obatan untuk masyarakat kurang mampu. Ada kisah menarik saat Ali dan pendiri Global Village Champions Foundation bertemu penodong di jalanan.

Dalam blog yang ditulis oleh Jackie Bigford, Social Media Director Global Village Champions Foundation diceritakan, pendiri Global Village Champions Foundation Yank Barry yang juga teman baik Ali berkunjung ke Indonesia pada tahun 1996 untuk misi kemanusiaan. Namun di sela-sela kunjungan itu, ada kisah tak biasa dialami oleh mereka.

Kisah pertama, ketika Ali mentraktir 100 orang di restoran cepat saji di Jakarta. Saat itu, pagi hari, Ali merasa lapar lalu tiba-tiba memutuskan untuk membelikan semua orang makanan. Foto saat Ali mentraktir pun diposting di blog tersebut.

Selain itu, ada kejadian pada sore harinya saat mereka sedang berjalan di jalanan Jakarta. Saat itu, Yank bersama Ali dan seorang rekan lain sedang menyusuri jalanan di dekat tempatnya menginap di Hotel Hilton. Yank berjalan di belakang dan tanpa ditemani petugas keamanan atau bodyguard.

Di tengah jalan, tiba-tiba Yank dihampiri 4 hingga 5 orang pria berperawakan besar dan berkata kepada Yank, "Hey, mau ke mana kamu?" tanya seorang pria. Saat itu Yank melihat Ali bersama teman yang lain hanya memperhatikan dari jauh.

Kemungkinan mereka adalah penodong, namun hanya berfokus kepada Yank dan tidak melihat adanya Ali di dekat mereka. Salah satu dari penodong ini kemudian berkata, "Berikan seluruh uangmu, berikan juga jam tangan itu,".

Karena ketakutan, sontak Yank berteriak memanggil Ali. "Muhammad!," teriak Yank. Namun Ali pura-pura tak mendengar. Melihat tak ada respons dari Ali, Yank akhirnya pasrah sambil menyerahkan dompetnya kepada kawanan penodong tersebut.

Begitu Yank akan menyerahkan uangnya, Ali bersama teman-temannya yang lain berjalan ke arah kawanan penodong itu. Tiba-tiba salah satu dari kawanan bersebut menyahut "Muhammad Ali,".

Ali kemudian menoleh dan berkata "Ini (Yank) adalah teman saya,". Mendengar hal tersebut, para penodong ini langsung berlari meninggalkan Yank yang bahagia karena tak jadi kehilangan dompet serta jam tangannya.

Yank dan Ali memang teman dekat dan disebut dalam situs yayasan nonprofit tersebut sudah menyebarkan 550 juta makanan untuk mereka yang kelaparan di dunia.
(rni/mad)

Sumber : http://news.detik.com
AV> 


Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Kisah Muhammad Ali dan Penodong di Jakarta"

Post a Comment

Sumber Lain