JAKARTA - Indonesia memaparkan cara menangkal
esktremisme dan radikalisme kepada Uni Eropa dalam Dialog HAM
Indonesia-Uni Eropa ke-6 yang berlangsung di Belgia, Selasa (28/6/2016).
Paparan dari Indonesia disampaikan oleh KH Hasyim Muzadi yang mewakili delegasi Indonesia. Sedangkan delegasi dari Uni Eropa dipimpin oleh Julian Wilson (mantan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia) dengan anggota delegasi Charles-Michel Geurts, Annemieke Dokter, Annette Mandler, Thomas Wiersing dan Christian Berhmann.
“Indonesia bukanlah sarang terorisme dan radikalisme melainkan korban semenjak tahun 2001 pada momentum 11 September dan keterbukaan reformasi di Indonesia,” kata pihak delegasi Indonesia dalam keterangan, Kamis (30/6/2016)
Sumber: http://international.sindonews.com
Paparan dari Indonesia disampaikan oleh KH Hasyim Muzadi yang mewakili delegasi Indonesia. Sedangkan delegasi dari Uni Eropa dipimpin oleh Julian Wilson (mantan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia) dengan anggota delegasi Charles-Michel Geurts, Annemieke Dokter, Annette Mandler, Thomas Wiersing dan Christian Berhmann.
“Indonesia bukanlah sarang terorisme dan radikalisme melainkan korban semenjak tahun 2001 pada momentum 11 September dan keterbukaan reformasi di Indonesia,” kata pihak delegasi Indonesia dalam keterangan, Kamis (30/6/2016)
Sumber: http://international.sindonews.com
0 Response to "Indonesia Paparkan "Jurus" Tangkal Ekstremisme pada Uni Eropa"
Post a Comment