Sulitnya Nasib Pengemudi Go-Jek Saat Ini


Jakarta-Pengemudi ojek online, Go-jek, mengeluhkan terus merosotnya pendapatan. Itu terjadi setelah manajemen PT Go-jek Indonesia menurunkan tarif sebagai basis perhitungan pendapatan para pengemudi menjadi hanya Rp 2.500 per kilometer (km) per 11 Maret ini. Pengemudi berharap manajemen Goj-jek bisa mengembalikan tarif tersebut menjadi seperti semula Rp 4.000 per km.

Seorang pengemudi Go-jek yang bermukim di Tanjung Priok bernama Endang (35 tahun) mengatakan, tarif baru tersebut memang dibarengi dengan pemberian bonus, yakni mengangkut 8 kali penumpang memperoleh bonus Rp 20 ribu, 10 kali mendapatkan Rp 40 ribu, dan 14 kali memperoleh Rp 100 ribu. “Saya tidak mau bonus karena untuk mengejar 10 kali apalagi 14 kali susah sekali, lebih baik tetap seperti dulu Rp 4.000 per km,” kata dia di Jakarta, Senin (14/3).

Dia mengatakan, dalam sehari Endang menarik ojek dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 22.00 malam. Selama periode tersebut, paling maksimal Endang hanya bisa mengangkut 10 kali. “Saya sudah muter-muter ke sana sini tapi untuk masuk ke aplikasi susah sekali, ini dari pagi sampai siang begini saya baru dapat satu, masuk ke aplikasi susah banget,” kata dia.

Menurut dia, akibat pengenaan tarif baru bagi para pengemudi tersebut, pada Senin (14/3) banyak pengemudi Go-Jek yang memilih tidak beroperasi. Pada awal beroperasi, tarif sebagai basis penghitungan pendapatan pengemudi Go-jek Rp 4.000 per km, lalu diturunkan menjadi Rp 3.000 per km, dan saat ini diturunkan lagi menjadi Rp 2.500 per km. “Kalau saya tetap coba jalan, gimana nggak jalan, anak istri di rumah harus diberi makan. Saya dulu sopir taksi Blue Bird tapi setelah Lebaran 2015 kemarin setoran susah sekali gara-gara ada ojek online, sekarang saya di ojek online, malah tambah susah,” kata dia.


Tri Listiyarini/TL

Sumber: http://www.beritasatu.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Sulitnya Nasib Pengemudi Go-Jek Saat Ini"

Post a Comment

Sumber Lain