Ilustrasi korban pelecehan seksual pada anak. Sumber: Istimewa |
Sidoarjo - Nasib tragis yang menimpa NR (14), korban kejahatan seksual yang dilakukan lima orang tetangganya seakan tak pernah habis. Setelah diketahui hamil, NR dan keluarganya diusir warga.
Awalnya, NR dan keluarganya tinggal di Dusun Jangan Asem, Desa Trompo Asri, Kecamatan Jabon, Sidoarjo di sebuah rumah kos. Namun, saat ini dia tinggal di sebuah kandang bebek di dusun yang sama.
"Keluarga korban memang dalam berbagai keterbatasan, saya sampaikan ini adalah kandang bebek merangkap tempat tinggal. Kandang bebek ini bukan milik mereka," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi rumah NR, Minggu (22/5/2016).
Khofifah mengatakan, NR dan keluarganya tinggal di kandang bebek karena belas kasihan dari seorang warga. Warga di sekitar tempat tinggal NR tega mengusirnya karena dia tak tercatat sebagai warga desa itu.
"Keluarga ini belum dapat jaminan sosial karena identitasnya bukan di desa ini," kata dia.
Khofifah mengatakan, saat dia berkunjung ke rumahnya, SR ibunda NR terus menangis. Tak hanya getir atas peristiwa yang menimpa putrinya, tapi dia juga harus menanggung penderitaan lagi karena dikucilkan warga.
"Ibu korban menangis terus, ada rasa selama ini mereka dikucilkan, dicemooh," ujar Khofifah.
Sementara dapurnya, jadi satu dengan kandang bebek. Hanya kamar mandi yang terbuat dari semen. Itu pun jadi satu di ruangan itu. Atapnya terbuat dari seng yang berlubang. Hawa panas dan bau yang menyengat ada di ruangan itu.
Khofifah menyayangkan sikap warga yang justru mengusir keluarga NR. Sebab sebenarnya kewajiban warga untuk melindungi korban kejahatan seksual lebih dominan dari yang lain.
"Saya mohon masyarakat melindungi keluarga dan korban. Membantu mereka menegakkan keadilan. "Korban ada suasana seperti mau diusir. Tolong masyarakat saling melindungi," ujar Khofifah.
Sumber: http://news.liputan6.com
AV>
0 Response to "Miris, NR Korban Kejahatan Seksual Tinggal di Kandang Bebek"
Post a Comment