Mantan Presiden AS Jimmy Carter Kecam Kampanye Trump yang Sarat Rasialisme


WASHINTON - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Jimmy Carter mengecam ketegangan rasial yang muncul seiring mencuatnya Donald Trump sebagai bakal calon presiden dari Partai Republik. Carter memperingatkan kampanye Trump telah memancing rasialisme yang masif.

Kepada media AS, New York Times dan dilansir AFP, Rabu (25/5/2016), presiden AS ke-39 yang berasal dari Partai Demokrat itu mengaku kecewa dengan meningkatnya sentimen rasialisme di AS belakangan ini.

"Kecuali untuk satu hal: Saya pikir negara ini telah terbangkitkan sejak dua atau tiga tahun terakhir, melihat fakta bahwa kita belum berhasil mengatasi isu ras secara benar," sebutnya.


Lebih lanjut, Carter menyebut kebencian kalangan Partai Republik pada Presiden Barack Obama wujud rasialisme berat. Ditambah kampanye Trump yang sarat rasialisme. "(Kampanye Trump memicu) Mengisi bendungan prasangka dan diskriminasi ras yang siap meluap," sebut Carter.

"Saya pikir ada reaksi besar di antara kalangan Partai Republik yang sadar ras, terhadap seorang warga Afrika-Amerika menjadi presiden," imbuhnya.


Carter yang menerima Nobel Perdamaian tahun 2002 ini, menuturkan kepada New York Times bahwa Trump telah melanggar hak asasi manusia paling dasar, ketika menyebut para imigran asal Meksiko sebagai pelaku kriminal dan menyerukan larangan warga muslim masuk ke AS.

"Ketika Anda menyebut kelompok tertentu sebagai warga negara kelas dua, itu merupakan pelanggaran HAM paling dasar," tuding Carter yang kini berusia 91 tahun.

Sejak tahun lalu, Carter menjalani perawatan medis untuk kanker yang dideritanya. Kanker yang diidapnya berasal dari hati dan menyebar hingga ke otak. Namun pada Desember 2015 lalu, Carter mengumumkan dirinya telah bebas dari kanker, meski masih harus menjalani perawatan medis.


(nvc/nrl)

Sumber: http://news.detik.com
AV>

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Mantan Presiden AS Jimmy Carter Kecam Kampanye Trump yang Sarat Rasialisme"

Post a Comment

Sumber Lain