Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla memperingatkan agar menteri di kabinet tidak memberikan dukungan terhadap calon ketum Partai Golkar dengan membawa nama pemerintah. Dukungan harus diberikan secara pribadi, dilarang membawa statusnya sebagai menteri.
"Kalau secara pribadi, karena Golkar itu pribadi, ya boleh-boleh saja. Asal jangan mengatasnamakan Pemerintah, dan mengatasnamakan, apalagi Presiden. Presiden sama sekali tidak (memberi dukungan ke caketum -red). Marah malah dikatakan begitu. Itu ingin saya tekankan dan Presiden minta itu disiarkan bahwa Presiden sama sekali tidak berpihak," kata JK usai memberikan kuliah umum dalam rangka HUT ke-49 Perum Bulog di Kantor Bulog, Jl Gatot Subroto, Selasa (10/5/2016).
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan yang namanya disebut memberi dukungan terhadap caketum Setya Novanto sudah memberikan bantahan mencatut Istana untuk memuluskan jalan Novanto dalam Munaslub pada 15-17 Mei di Bali. Luhut juga menegaskan tidak mendukung salah satu dari 8 caketum Golkar.
"Saya tak dukung siapa-siapa, bahwa mereka semua teman saya, iya. Bahwa ada yang datang ke saya juga iya. Bahwa Novanto baik sama saya juga iya," kata Luhut di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (9/5).
Luhut lalu menepis anggapan bahwa dirinya 'mencatut' nama Presiden Jokowi untuk dukung Novanto. Menurutnya, jika pun mendukung Novanto, itu hanya keputusan pribadi.
"Ya kalau saya suka ke Novanto kan boleh aja, salah? Kan gak salah," kata Luhut kepada wartawan
Isu soal manuver Luhut mendukung Novanto menyebar lewat SMS di kalangan internal Golkar hingga wartawan. Berikut isi SMS yang diterima detikcom dari salah satu pengurus DPP Golkar:
1. LBP tegaskan dukungan ke SN atas nama Presiden. Dan dia pertaruhkan jabatan untuk itu.
2. Dia Akan perintahkan kapolda dan kapolres se-Indonesia untuk dukung SN beserta dengan dandim dan Pangdam.
3. Meminta 6 Ketua DPD provinsi untuk mengumpulkan seluruh DPD Provinsi dan kab/kota.
Sumber: http://news.detik.com
0 Response to "JK Ingatkan Menteri Jangan Bawa Pemerintah Saat Dukung Caketum Golkar"
Post a Comment