Gaya komunikasi Ahok dinilai tak cerminkan ideologi pancasila


Jakarta - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menilai gaya komunikasi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, berpotensi menghilangkan nilai ideologi pancasila. Ahok dianggap tidak mencerminkan ideologi Pancasila khususnya sila kedua yang berbunyi: Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sebab, mantan Bupati Belitung Timur itu kerap melontarkan kata-kata tidak beradab di hadapan publik.
"Merubah komunikasi Ahok itu susah, kata-katanya tidak beradab. Dia mengikis nilai-nilai yang termaktub pada nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab. Dia tidak pantas jadi Gubernur," tegas Emrus saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (8/5).
Sebagai aparatur negara, kata Emrus, Ahok seharusnya bisa menerapkan prinsip Pancasila di mana dan kapan saja. Namun, kenyataannya bakal calon gubernur DKI itu, sulit menjaga komunikasi yang layak bahkan kerap menyakiti warga. Salah satu contoh, Ahok sering melontarkan kata 'bajingan'.
"Coba lihat, kemana pun dan di mana pun gaya komunikasi tidak beradapnya seperti itu," terangnya.
Ditegaskan dia, jika seluruh elemen masyarakat maupun penyelenggara negara tidak lagi menerapkan tiap nilai Pancasila maka pemahaman radikal atau pemahaman berbasis komunis mudah masuk ke Indonesia. Ideologi Pancasila nantinya akan tumbang dengan sendiri.
"Sedikit demi sedikit nilai pancasila terkikis maka ideologi lain akan tumbuh subur. Karena secara akademis, kenyataan sosial juga dicipta melalui dialektika komunikasi," tuntasnya.
Sumber: http://www.merdeka.com



Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Gaya komunikasi Ahok dinilai tak cerminkan ideologi pancasila"

Post a Comment

Sumber Lain