Bebas dari Abu Sayyaf, Kapten Ariyanto diminta tak melaut setahun



Filipina - Keluarga meminta Kapten Moch Ariyanto Misnan berhenti melaut sesuai dibebaskan dari penyanderaan kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Mereka menyarankan pemuda 23 tahun itu, minimal setahun tidak kembali ke laut.

"Kami menyarankan kerja di darat saja dulu, minimal setahun. Kemudian kalau ingin kembali ke laut, silakan," kata kakak kandung Ariyanto, Indra Purwanto di rumahnya, Taman Narogong Indah, Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis (12/5).

Menurut dia, menjadi tawanan kelompok militan dipastikan memberikan dampak psikologis terhadap korban. Karena itu, istirahat melaut selama setahun diharapkan bisa memulihkan kondisi trauma tersebut.

"Kerja apa saja di darat tidak masalah, yang penting bisa menikmati dan memulihkan kondisi traumanya," kata Indra.

Apalagi, ujar dia, usia Kapten Ariyanto yang tergolong masih muda, psikologisnya rawan terpengaruh. Sebetulnya, kata dia, Ariyanto belum waktunya menjadi kapten. Namun, karena kapten sebelumnya tidak bisa maka Ariyanto yang menggantikannya.

"Anaknya cerdas, pintar berbahasa Inggris, makanya dia ditunjuk sebagai Kapten," ujar Indra.

Indra menambahkan, pihaknya kini fokus menyambut kedatangan Kapten Ariyanto. Namun, belum bisa dipastikan anak ke tiga dari lima bersaudara itu tiba di Indonesia, sebab masih berada di Filipina.

"Rencananya Pak Presiden yang akan menjemput langsung ke Filipina. Mudah-mudahan segera sampai rumah, keluarga sudah kangen," katanya.

Kapal TB Henry dibajak di perairan antara Filipina dan Malaysia pada Jumat (15/4) lalu. Sebanyak empat anak buah kapal karyawan PT Global Trans Energy International disandera, sedangkan enam lainnya selamat. Para penyandera kelompok Abu Sayyaf pimpinan Alan Bagade di Barangay, Silangkan, Indanan, Sulu meminta tebusan hingga Rp 14,5 miliar.

Sumber: http://www.merdeka.com


Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Bebas dari Abu Sayyaf, Kapten Ariyanto diminta tak melaut setahun"

Post a Comment

Sumber Lain