Minahasa - Sudah menjadi rahasia umum kalau VOC sering melakukan monopoli perdagangan di masa penjajahannya. Salah satu akibat dari monopoli perdagangan itu adalah Perang Tondano. Perang ini terjadi di daerah Minahasa dan terjadi dalam dua fase, yaitu perang tondano I dan perang tondano II. Perang tondano I berakhir ketika VOC berhasil membuat rakyat Minahasa terpojok sehingga mau menjual beras mereka pada pihak VOC. Namun, karena masih ada beberapa hal yang belum terselesaikan, terjadilah Perang Tondano II.
Perang Tondano II terjadi pada abad ke 19 awal ketika Indonesia masih pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Perang ini terjadi karena kebijakan Gubernur Jenderal Daendels. Daendels mendapat tugas untuk memerangi Inggris sehingga membutuhkan pasukan dalam jumlah yang besar. Agar pasukn yang dibutuhkan mencukupi, Belanda menambah pasukkanya dengan merekrut pasukan dari orang-orang pribumi. Pasukan pribumi yang terpilih adalah rakyat dari suku-suku yang punya keberanian untuk melakukan peperangan. Beberapa suku yang dianggap oleh Belanda memiliki keberanian adalah orang-orang dari suku Madura, Dayak dan Minahasa.
Melalui perintah Daendels yang disampaikan lewat Kapte Hartingh, Residen Manado Prediger segera mengumpulkan para ukung atau pemimpil dalam sebuah wilayah setingkat distrik. Sebagai salah satu suku yang berani, dari daerah Minahasa sendiri ditargetkan bisa mengumpulkan 2000 orang pemuda yang akan jadi tentara kolonial Belanda. Namun, ternyata rakyat Minahas tidak setuju dengan tindakan ini sehingga tidak membiarkan putra mereka menjadi tentara kolonial. Hal itulah yang menjadi awal dari Perang Tondano II.
Sikap juang rakyat Minahasa ini sangat bisa untuk dicontoh. Apalagi bab ini juga cukup penting untuk bisa dipelajari. Tertarik untuk bisa mempelajarinya lebih lanjut kan? So, fighting.
Sumber: http://www.merdeka.com
0 Response to "Awal mula terjadinya Perang Tondano II"
Post a Comment