Diskusi Golkar dan Sekolah Partai Komunis China: Kurikulum Hingga Durasi


Jakarta - Bagaimana cara Partai Komunis China (PKC) mendidik para kadernya lewat sekolah? Pertanyaan itu yang ada di benak para pengurus Partai Golkar saat diundang PKC untuk berkunjung ke China.

Tanda tanya itu terjawab saat pengurus Golkar bertemu dengan Dekan Kampus Pendidikan Tinggi Sekolah Partai Komunis China Provinsi Jiangsu, Zhu Xuebing. Pertemuan dilakukan di Sofitel Galaxy Hotel, Nanjing Selasa (23/8/2016).

"Sekolah partai adalah tempat untuk membina kader di pemerintah maupun di partai dan juga di departemen penting dari komite partai (pengurus pusat)," kata Zhu di awal pemaparannya.


Delegasi Partai Golkar yang mengikuti pertemuan aktif bertanya dan berdiskusi. Mereka adalah Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily, Ketua Departemen Hubungan Luar Negeri Golkar Emmalia Natar, Wasekjen Golkar Melki Laka Lena, Wabendum Golkar Selina Gita, Wabendum Golkar Sari Yulianti, Wabendum Golkar Ernawati Tahang, Ketua Departemen Otonomi Khusus Golkar Fauziah Pujiwatie, Anggota Departemen Pembangunan Daerah dan Pedesaan Marleen Jeanne Petta, serta Ketua Departemen Organisasi Golkar Rofiqul Umam. Ada pula Sekjen Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Andi Nursyam Halid, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri AMPG Syafaat Perdana, serta Wabendum AMPG Siti Harumi Prima Sari.

Zhu menjelaskan satu persatu. Sekolah Partai Komunis China ada di 5 tingkatan yaitu tingkat pusat, provinsi, kota, distrik, hingga akar rumput. Sekolah itu ada yang khusus untuk pemimpin partai, ada pula yang ditujukan bagi pengusaha.

Sekolah Partai Komunis China di Provinsi Jiangsu memiliki sekitar 180 pengajar dan 500 staf. Dalam sekali pelatihan, sekolah ini bisa menampung 1.000 siswa.

"Bagaimana dengan kurikulum? Apa saja yang diajarkan di sekolah partai?" tanya Wasekjen Golkar Ace Hasan yang memimpin delegasi.


Zhu memaparkan bahwa para siswa akan mendapat materi soal pengembangan partai, pembangunan ekonomi negara, hingga pelatihan hal-hal teknis. Muncul juga pertanyaan soal durasi pelatihan di Sekolah Partai Komunis China.

"Untuk melatih dan membina kader ada yang 3 bulan, 2 bulan, 1 bulan. Ada juga kursus dengan satu tema yang selama 5 hari," jelas Zhu.

Ace kemudian menceritakan bahwa Golkar juga mengadakan pendidikan bagi fungsionarisnya, tapi tidak berbentuk institusi sebagai sekolah. Pendidikan itu antara lain diberikan kepada kader yang akan menjadi kepala daerah atau anggota legislatif.

"Mereka diberikan materi tentang Golkar, kebijakan kaderisasi, isu aktual, teknik kampanye, hingga public confidence," papar politikus asal Banten ini.

"Kami terus menerus memperbaiki pendidikan kader," sambung Ace soal alasan adanya diskusi ini.

Setelah berdiskusi, para pengurus Golkar diajak berkeliling kompleks Sekolah Partai Komunis China di Provinsi Jiangsu. Kompleks seluas lebih dari 133.000 meter persegi itu terdiri dari berbagai gedung, dari ruang kelas hingga perpustakaan dan terasa asri dengan banyaknya pepohonan.

Sumber : http://news.detik.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Diskusi Golkar dan Sekolah Partai Komunis China: Kurikulum Hingga Durasi"

Post a Comment

Sumber Lain