JAKARTA - Ramainya polemik hastag #AhokKhianatiJkw di sejumlah media sosial dinilai sebagai bentuk puncak kemarahan relawan Jokowi kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Para relawan melihat, Gubernur DKI Jakarta itu mengkhianati Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu dikatakan oleh Pengamat komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing. Dia mengatakan, ramainya hastag #AhokKhianatiJkw itu terkait serangan balasan relawan Jokowi dalam Pilpres 2014.
"Mereka melihat, bahwa Ahok menjadi Gubernur bukan karena kemampuannya. Tetapi, merupakan durian runtuh karena Jokowi menang di Pilpres," kata Emrus melalui pesan singkatnya, Minggu 24 Juli 2016.
Pada Sabtu 23 Juli 2016, dalam dua jam #AhokKhianatiJkw saling bersahutan di dunia maya dengan timeline yang sudah mencapai lebih dari 8.000 posting dan menyebar di 449.647 akun. Hastag itu juga dibaca 5.070.295 kali.
Salah satu akun twitter @nakulabrahma dengan 103 ribu lebih followers menyampaikan kemarahan pada Ahok dengan memposting cuitan "Jokowi ingin Ahok maju dari PDIP Ahok ngotot dari Golkar #AhokKhianatiJkw."
Hal yang tak jauh berbeda diutarakan akun @aku_spartacus. Akun dengan follower berjumlah 118 ribu itu menyebutkan, "Ahok dari Golkar kembali ke Golkar #AhokKhianatiJkw."
Emrus menegaskan, hal ini juga merupakan pertanda bahwa perang medsos antara relawan Jokowi dan relawan Ahok akan terus terjadi hingga Pilgub DKI 2017 selesai.
"Kalau soal militansi, relawan Jokowi bukan relawan mal, sehingga mereka jauh lebih militan dibandingkan relawan Ahok," terangnya.
Emrus menambahkan, relawan Ahok tampak menggunakan bahasa lebih kasar dan menyerang, sementara ciri khas relawan Jokowi menggunakan bahasa yang rasional dan berisi penyadaran.
"Relawan Ahok terlihat lebih Agresif dengan serangan buzzer sementara relawan Jokowi lebih cenderung defensif dan tidak melakukan serangan kecuali dalam konteks counter opini," tandasnya.
Sumber : http://metro.sindonews.com
0 Response to "Relawan Jokowi-Ahok Saling Serang di Media Sosial"
Post a Comment