Bandung - Situasi sekitaran Alun-alun Bandung sempat kembali memanas, setelah ratusan pedagang kaki lima mendatangi markas Satpol PP Kota Bandung. Mereka minta diperbolehkan berjualan hingga lebaran.
Namun, emosi ratusan PKL bisa diredam oleh petugas dan perwakilan dari pedagang yang meminta rekan-rekannya bubar. Kemudian perwakilan pedagang berniat melakukan mediasi dengan Satpol PP Kota Bandung terkait nasib mereka.
Salah seorang perwakilan pedagang pun dipersilakan bernegosiasi dengan Kasatpol PP Kota Bandung, Eddy Marwoto. Proses negosiasi berlangsung alot, adu mulut keduanya tak terhindarkan.
Eddy menegaskan permintaan para pedagang tidak bisa dikabulkan lantaran bertentangan dengan Perda yang berlaku. Selain itu, dikhawatirkan dapat menimbulkan kecemburuan sosial di antara pedagang wilayah lainnya.
"Pemintaan anda (pedagang) tidak bisa kami penuhi, nanti pedagang di wilayah lain juga minta hal yang sama. Bisa semrawut kota ini kalau itu terjadi," tegas Eddy di markas Satpol PP Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Sabtu (2/7/2016).
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, kata dia, tidak pernah melarang warganya berjualan. Asalkan, taat terhadap aturan yang berlaku dan tetap menjaga ketertiban.
"Kami sudah menyediakan tempat relokasi untuk pedagang, tapi kalian masih berjualan di luar, makanya kami tertibkan," ujar dia.
"Tapi tempatnya sepi, Pak, kalau kami itu butuh tempat ramai untuk jualan," timpal Ferry perwakilan pedagang.
Dengan nada tinggi, Ferry meminta kelonggaran empat hari berjualan bagi para pedagang. Ia berjanji setelah itu para pedagang bersedia direlokasi ke tempat yang ditentukan pemerintah.
Sambil meninggalkan kerumunan dengan wajah kesal lantara negosiasi tidak berhasil, Ferry melontarkan kata-kata yang menyindir pemerintah.
"Pedagang kaki lima tidak boleh cari nafkah di Kota Bandung, mereka ingin kita kelaparan," cemooh dia.
Sumber : http://news.detik.com
0 Response to "Ratusan Pedagang Sambangi Markas Satpol PP Bandung, Situasi Sempat Memanas"
Post a Comment