Dubes Paul Grigson Bantah Mitos tentang Mahasiswa Indonesia di Australia


Melbourne - Duta Besar Australia untuk RI Paul Grigson membantah sejumlah mitos terkait mahasiswa Indonesia di Australia. Dia menyatakan mitos tersebut sama sekali tidak benar dan tidak seharusnya dijadikan dasar untuk menilai hubungan kedua di negara khususnya di sektor pendidikan.

Berbicara di depan puluhan peserta seminar bertema Keynote Address with H.E. Mr Paul Grigson, Australia's Ambassador to Indonesia di Melbourne pada 18 Juli 2016, Dubes Grigson memaparkan sejumlah mitos yang selama ini muncul terkait sektor pendidikan.

"Anggapan bahwa Australia tidak menjadi prioritas bagi calon mahasiswa asal Indonesia sama sekali tidak benar," katanya seraya menyebutkan anak-anak pejabat di Indonesia banyak yang menempuh pendididikannya di Australia.

Dia mengungkapkan dari sekitar 40 ribu mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri, "Sekitar 25 persen di antaranya kuliah di Australia," katanya.

Bahkan dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Eropa, Australia merupakan negara tujuan terbesar bagi calon mahasiswa Indonesia yang kuliah ke luar negeri.

Dubes Grigson juga memuji para mahasiswa Indonesia di Australia yang dikenal memiliki reputasi yang baik selama berada di Australia.

"Dalam berbagai penghargaan seperti mahasiswa internasional berprestasi, Anda akan mudah mendapatkan mahasiswa Indonesia merupakan salah satu di antaranya," katanya.


Mitos lainnya adalah bahwa kebanyakan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia, datang atas beasiswa dari Pemerintah Australia. Hal ini juga dibantah mengingat jumlah mahasiswa asal Indonesia penerima beasiswa yang kini dinamakan Australia Award hanya berkisar 800 orang saat ini, baik yang baru menerima maupun yang sedang menjalani perkuliahan.

"Jadi kebanyakan mahasiswa Indonesia yang kulaih di Australia datang dengan biaya mereka sendiri," tegas Dubes Grigson. "Jadi pasar pendidikan Indonesia memilih Australia."

Dubes Grigson mengungkapkan bahwa calon mahasiswa Indonesia adalah "clever shopper" alias sangat jeli dalam memutuskan perguruan tinggi yang akan dituju. "Jadi kalau mereka ingin belajar ilmu-ilmu kelautan, mereka akan memilih James Cook University misalnya," katanya.

Sembari mengakui peran beasiswa Pemerintah Australia tetap penting, namun Dubes Grigson mendorong kalangan perguruan tinggi di Australia untuk bekerja lebih keras untuk menarik minat calon mahasiswa dari Indonesia lebih banyak lagi.

Sumber : http://news.detik.com

Berlangganan Berita Terbaru:

0 Response to "Dubes Paul Grigson Bantah Mitos tentang Mahasiswa Indonesia di Australia"

Post a Comment

Sumber Lain